Hampir Penuh, RSKH Batu Isyaratkan Kirim Pasien Covid-19 ke RS Lain

Hampir Penuh, RSKH Batu Isyaratkan Kirim Pasien Covid-19 ke RS Lain Dokter Ferdinandus, Sp.PD, Kasi Pelayanan Medis RSKH Kota Batu.

KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Terus meningkatnya jumlah pasien konfirm positif di Kota Batu, membuat persediaan bed tempat tidur pasien di RS Karsa Husada terus menipis. Sedikitnya saat ini tinggal 6 bed yang masih tersisa dari 28 bed yang ada.

"Sampai saat ini persediaan bed untuk pasien Covid-19 tinggal 6. Jadi, jika nanti sudah penuh dan akan ada rujukan dari RS lain termasuk datang sendiri, maka kita sarankan ke RS lain yang melayani Covid-19," ujar dr Ferdinandus Sp.PD, Kasi Pelayanan Medis RS Karsa Husada kepada BANGSAONLINE.com, Sabtu (12/9) pagi.

Menurut dia, dari 28 bed yang tersedia, pihaknya menyisakan 2 bed sebagai cadangan untuk tenaga kesehatan yang menjaga pasien Covid-19 di RSKH. Saat ini para tenaga kesehatan itu dibagi tiga shif per hari dengan jumlah 7 hingga 8 nakes. Mereka memakai APD lengkap dengan level 3.

Sesuai update per 11 September 2020, jumlah pasien konfirm positif Covid-19 di Kota Batu sebanyak 330 orang dengan rincian 257 sembuh, 26 meninggal, dan 47 dalam perawatan. Sampai saat ini, Kota Batu masuk masuk kategori zona merah.

Diungkapkan Ferdinandus, satu-satunya RS rujukan pasien Covid-19 di Kota Batu hanya RS Karsa Husada. Jika sudah penuh, maka nanti pasien akan diarahkan dirujuk ke Malang.

Ditanya kemungkinan mengajukan tambahan bed dari Pemprov Jatim, Ferdinandus mengatakan bahwa yang terpenting adalah peran serta masyarakat agar pasien Covid-19 tidak terus bertambah.

"Kami sangat terbantu jika masyarakat berperan serta dalam menurunkan angka kejadian Covid-19. Sebab rumah sakit bukan garda utama, tapi garda paling belakang. Sedangkan masyrakat adalah garda terdepan," terangnya sembari berharap masyarakat terus mematuhi protokol kesehatan.

Ia jugamengingatkan bahwa Batu sebagai kota wisata harus lebih memperketat penerapan protokol kesehatannya. Lebih-lebih yang datang berkunjung dari berbagai daerah di tanah air.

Berbeda dengan RSKH, justru jumlah warga yang diisolasi di shelter Hotel Mutiara Baru semakin berkurang. Saat ini hanya tersisa 6 orang. Menurut dr. Icang Sarrazin, dokter pendamping pasien di shelter, kebanyakan yang diisolasi sudah sembuh. (asa/ns)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO