GRESIK, BANGSAONLINE.com - DPRD Gresik terus berupaya maksimal memperjuangkan keberadaan dokter spesialis di RSUD Umar Mas'ud pulau Bawean demi melayani kebutuhan kesehatan masyarakat. Dewan juga berupaya untuk memenuhi kebutuhan mereka agar betah bertugas di Bawean.
Wakil Ketua DPRD Gresik dr. Asluchul Alif mengungkapkan kebutuhan jangka pendek tenaga dokter spesialis di Pulau Bawean hingga Februari 2020 sudah terpenuhi dengan bantuan tenaga medis dari Dinkes Provinsi Jatim. Sementara untuk jangka panjang, akan dipenuhi oleh Kementerian Kesehatan RI.
BACA JUGA:
- Geliatkan Sektor Wisata, Begini Saran Pimpinan DPRD Gresik dan Caleg Terpilih DPR RI
- Kandidat Ketua DPRD Gresik, Mohammad dan Syahrul Bersaing Ketat
- Komisi IV DPRD Gresik Dalami LKPj Kepala Daerah 2023 Bersama OPD Mitra
- Bertahun-tahun Hidup Tanpa Jaringan Internet, Warga Diponggo Bawean Terisolir dari Dunia Luar
"Jadi, untuk tahun 2020 ini kebutuhan dokter spesialis di RSUD Umar Mas'ud sudah tak ada masalah. Kami dibantu Dinkes Provinsi dan Kepala Dinkes Gresik Pak drg. Siaifudin Ghozali melobi Kemenkes RI untuk tenaga dokter spesialis di RSUD Umar Mas'ud," ujar Alif saat memberikan keterangan pers, Senin (2/3).
Menurut Alif, kebutuhan dokter spesialis di RSUD Umar Mas'ud adalah bedah dasar seperti dokter spesialis anak, dokter spesialis penyakit dalam, dokter spesialis anestesi, dan dokter spesialis kandungan.
Untuk menunjang kebutuhan para dokter spesialis di sana, DPRD akan memperjuangkan sejumlah tuntutan mereka. Di antaranya, insentif hingga Rp 75 juta per bulan, rumah dinas dokter, dan penunjang kedinasan lain. "Untuk insentif Rp 75 juta itu akan dipenuhi di APBD Gresik, termasuk rumah dinas yang akan diperjuangkan di pembahasan R-APBD 2020," jelasnya.
"Selain itu, DPRD juga telah meminta pemerintah untuk menyekolahkan dokter umum. Jadi, sudah tidak ada masalah," terangnya.