BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Sejalan dengan ditetapkannya 50 RUU Prioritas tahun 2020 dan 248 RUU dalam program oleh DPR RI. Anggota Komisi VI DPR RI, H. Ach. Baidowi mengajak Universitas Trunojoyo Madura untuk ikut berkontribusi.
Hal ini disampaikannya saat kunjungan kerja Badan Legislasi DPR RI tentang Sosialisasi Program Legislasi Nasional RUU Prioritas 2020 dan Program Legislasi Nasional Jangka Menengah 2020 - 2024 di Gedung Rektorat Lantai 10 Universitas Trunojoyo Madura, Senin (3/2/2019).
BACA JUGA:
- Nila, Caleg Terpilih DPR RI dari PDIP Bantu 2 Nenek Korban Kebakaran
- Toron Asareng Abah Syafi: Kuota Mudik Gratis Habis Kurang dari 1 Jam
- Risma Dicecar Gelontoran Bansos Jelang Pilpres, Realisasinya Tembus Rp85,53 Triliun
- Komisi IX DPR RI-BKKBN Gencar Kampanye Program Penurunan Stunting di Depok, Berikut Programnya
Dipilihnya Universitas Trunojoyo Madura sebagai lokasi sosialisasi, Baidowi berharap teman-teman legislasi tidak hanya berpikir secara prespektif kota saja, namun juga perspektif orang lokal, dalam hal ini Pulau Madura.
"Oleh karenanya, kita juga perlu mendengarkan masukan dari pakar pakar lokal seperti yang ada di Bangkalan dan Universitas Trunojoyo Madura untuk bisa berkontribusi secara nasional," jelasnya.
Ia mengatakan, dari 50 RUU Prioritas, ada 4 RUU carry over dari periode sebelumnya dan 46 RUU diusulkan sebagai usulan baru.
"RUU yang carry over dari periode sebelumnya belum tentu akan disahkan secara langsung oleh DPR RI, namun juga perlu adanya persetujuan," ujarnya
Menurutnya, dari hasil sosialisasi ini ada hal yang perlu menjadi perhatian, seperti halnya RUU 4 omnibus law, RUU Cipta lapangan kerja, fasilitas, dan pajak untuk meningkatkan perekonomian, serta RUU ibu kota dan kefarmasian.