Oleh: Dr. KH. A Musta'in Syafi'ie M.Ag*
80. Waqul rabbi adkhilnii mudkhala shidqin wa-akhrijnii mukhraja shidqin waij’al lii min ladunka sulthaanan nashiiraan.
BACA JUGA:
- Tafsir Al-Anbiya' 48-50: Abu Bakar R.A., Khalifah yang Rela Habiskan Hartanya untuk Sedekah
- Tafsir Al-Anbiya' 48-50: Momen Nabi Musa Berkata Lembut dan Keras kepada Fir'aun
- Tafsir Al-Anbiya 48-50: Fir'aun Ngaku Tuhan, Tapi Tak Mampu Melawan Ajalnya Sendiri
- Tafsir Al-Anbiya' 41-43: Arnoud Van Doorn, Petinggi Partai Anti-Islam yang Justru Mualaf
Dan katakanlah (Muhammad), ya Tuhanku, masukkan aku ke tempat masuk yang benar dan keluarkan (pula) aku ke tempat keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi-Mu kekuasaan yang dapat menolong(ku).
TAFSIR AKTUAL
Ini doa yang diajarkan Tuhan, sekaligus komitmen yang mesti dimiliki oleh setiap orang yang beriman. Bahwa ketika seseorang hendak memasuki tempat baru, organisasi baru, lembaga, yayasan, atau perkumpulan lain, maka ayat di atas adalah doanya. Ya Tuhan, masukkanlah kami ke sini dengan baik dan keluarkanlah kami dari sini secara baik serta beri kami kemampuan.
Ada beberapa pendekatan memahami ayat studi ini: pertama, dari sisi munasabah atau korelasi dengan ayat sebelumnya. Bahwa ayat 78 berbicara soal shalat tahajjud dan kebaikan yang diperoleh akibatnya. Yakni, derajat pelaku tahajjud ditempatkan pada martabat tinggi dan terpuji, "maqama mahmuda".