Angga juga menyayangkan sikap netizen yang ramai-ramai menyikapi negatif pernyataan Khofifah soal GBT tersebut. Bahkan, netizen terkesan sengaja membenturkan Gubernur Khofifah dengan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
“Terkait bau sampah di GBT, ada baiknya dimaknai sebagai ajakan positif untuk memberi kerangka solutif terbaik, seperti mempercepat program, baik yang tengah dilakukan oleh Provinsi Jatim maupun Kota Surabaya, untuk membangun pengelolaan limbah lebih cepat dan lebih baik lagi,” kata Angga.
Angga mengungkapkan, manajemen Persebaya maupun supporter juga mengakui mencium aroma tidak sedap dalam sejumlah pertandingan. Tentunya ini akan menimbulkan kesan negatif saat FIFA melakukan kunjungan ke GBT.
Angga pun yakin, Gubernur Khofifah tetap ingin GBT terpilih menjadi salah satu venue pertandingan Piala Dunia U20 Tahun 2021 mendatang. Tentunya hal tersebut membawa kebanggaan bagi warga Surabaya maupun Jawa Timur secara keseluruhan.
"Ini harus dimaknai sebagai bentuk dukungan Jawa Timur terhadap citra dan nama baik Indonesia di mata dunia. Jangan dimaknai dengan sempit sebatas wilayah Surabaya atau Malang. Tapi konteksnya adalah negara," tuturnya.
Seperti diketahui, Pemkot Surabaya meradang pasca Gubernur Jawa Timur, khofifah Indar Parawansa menyebut jika arah angin ke Gelora Bung Tomo (GBT) sering aroma sampah sampai stadion. Pernyataan Khofifah tersebut lantas ramai-ramai direspons anak buah Risma di antaranya Kabag Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Surabaya Eri Cahyadi, dan Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Diaspora Surabaya Edi Santoso. (tim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News