Jelang Ajaran Baru, Penjualan Buku Bekas di Lamongan Meningkat

Jelang Ajaran Baru, Penjualan Buku Bekas di Lamongan Meningkat Pembeli sedang mencari buku yang hendak dibeli.

LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Menjelang tahun pelajaran baru, penjualan buku­-buku pelajaran bekas dari tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga Perguruan Tinggi mengalami peningkatan. Hal tersebut tampak di salah satu toko buku bekas di Jalan Veteran . Sesekali, datang siswa atau orangtua menanyakan buku pelajaran yang dibutuhkannya. Jika ada dan harga sesuai, buku langsung dibeli.

Sunoto (63), pemilik toko kepada BANGSAONLINE.com, mengatakan beberapa hari terakhir ini sudah banyak siswa dan orangtua mulai banyak mencari buku bekas tematik ke tokonya. “Karena sudah mulai sekolah dan tahu buku yang akan digunakan dalam belajar, mereka mulai banyak cari sekarang,” ujarnya, Selasa (25/6).

Menurut Sunoto, banyaknya pencari buku bekas tetap seperti hari-hari biasa, tidak ada perubahan signifikan meskipun memasuki awal tahun ajaran baru. Meski diakuinya, ada sedikit peningkatan untuk penjualannya. “Kebutuhan akan buku bekas, tidak untuk semua kalangan. Hanya bagi orang dengan taraf ekonomi menengah ke bawah,” jelasnya.

Menurutnya, siswa maupun orangtua masih mau mencari buku ke tempatnya karena harga yang ditawarkan relatif murah dan isi buku juga sama. “Harga yang dipatok jauh dari harga baru. Untuk satu buku setengah harga, bahkan bisa jadi jauh dari harga buku aslinya. Nanti pembeli disilakan menawar untuk mencapai kesepakatan harga,” ujarnya.

Jika harga buku baru Rp ­17.000, maka buku yang ia jual hanya Rp 3.000-5000. Namun tak jarang juga jika pembeli tidak menemukan buku bekas yang dicari, tetapi ada buku barunya, maka buku barulah yang dibeli.

Sunoto mendapat pasokan persedian buku bekas di toko­nya dari tukang becak pengum­pul barang bekas dan siswa atau mahasiswa yang langsung menjual buku bekas padanya.

“Saat akhir tahun ajaran atau mendekati masa wisuda di perguruan tinggi, ada saja yang datang mengantar buku bekas. Kata mereka lebih bermanfaat jika dijual ke sini, di samping dapat uang dari penjualan, bisa membantu orang yang mem­butuhkan,” jelas Sunoto.

Bagi Sunoto, menjual buku bekas mendapatkan kesenangan tersendiri. Selain kaya ilmu dengan membaca buku yang ada, juga bisa membantu orang yang kurang mampu untuk membeli buku. Menurutnya, hal itu menjadi kebahagiaan baginya.

“Pernah ada pembeli yang senang sekali ketika mendapati buku untuk anaknya dengan harga murah di sini. Saya ikut bahagia,” kenangnya.

Aris (22), seorang pembeli buku mengatakan bahwa baginya tidak masalah menggunakan buku bekas. “Meskipun bekas, ilmu yang ada di dalamnya masih bermanfaat. Harganya juga murah dan kualitas buku masih bagus,” ujarnya setelah membeli buku untuk adiknya yang masih SMP. (qom/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO