Tafsir Al-Isra' 47-48: Siapa yang Tidak Waras?

Tafsir Al-Isra Ilustrasi

TAFSIR AKTUAL

Dalam berbagai ayat studi sebelumnya kita tahu, bahwa ada beberapa kata hinaan yang ditujukan kepada pribadi nabi Muhammad SAW, seperti Sahir (tukang sihir), Mashur (terkena sihir), Majnun (gila), Kahin (dukun perewangan), sya'ir (pujangga penyair), dan lain-lain ternyata tidak mempan mempengaruhi publik, maka Alqur'an balik bertanya, sesungguhnya yang tidak waras itu siapa?

Pada ayat studi ini ditegaskan, perhatikanlah, betapa usaha mereka menggelarimu dengan berbagai sebutan negatif, penyihir, penyair, gila dan lain-lain, tetapi itu semua justru malah menenggelamkan mereka masuk lebih dalam ke lembah kesesatan hingga tidak menemukan jalan keluar menyelamatkan diri "fadhalluu falaa yastathii’uuna sabiilaan".

Pelajaran dari ayat ini adalah, janganlah kita terus-menerus menaruh kebencian kepada orang lain, sibuk menghabisi dengan berbagai tuduhan dan fitnah negatif (hoax), karena bisa jadi perbuatan tersebut berefek balik ke diri kita secara buruk sekali. Kita sibuk merusak orang lain, akibatnya lalai meningkatkan prestasi diri sendiri. Sementara orang lain terus berusaha memperkokoh diri dengan sabar dan meningkatkan kualitas diri.

Pada akhirnya, orang yang kita cemooh telah berhasil meraih prestasi, makin dewasa dan makin kuat, makin dipercaya ummat dan makin mapan, sementara kita yang mencemooh berjalan di tempat dan terpuruk. Jika tidak segera mengubah perilaku, maka kita terus-menerus menjadi penghasut yang merugikan diri sendiri. Kita berlindung diri kepada Allah SWT dari perbuatan zalim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO