Dari Peringatan 1 Juni, Pancasila Harus Direkonstruksi

Dari Peringatan 1 Juni, Pancasila Harus Direkonstruksi A. Fajar Yulianto, S.H.

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Bertepatan dengan peringatan hari lahir Pancasila, 1 Juni, Direktur YLBH A. Fajar Yulianto, S.H., Ctl menilai, Pancasila perlu direkonstruksi lagi. Menurutnya, makna dan nilai luhur di dalamnya harus terus menerus ditanamkan pada generasi muda bangsa ini.

"Kami sangat prihatin, sebab sejak orde reformasi 1998 dan mulai terbukanya kran demokrasi yang terasa tidak lagi ada filterisasi, sehingga reformasi dimaknai sebagian besar pelaku politik bergerak sebebas-bebasnya," ujar Fajar kepada BANGSAONLINE.com, Sabtu (1/6).

"Puncaknya pada perhelatan konstelasi politik Pileg Pilpres 2019 ini, Pancasila sebagai falsafah bangsa telah terikirikan, Jiwa Pancasila tercabik cabik tidak bermakna," sambungnya.

Menurut Fajar, dinamika politik di Indonesia bergerak dengan mengerikan, sampai mengancam kedaulatan, dan kewibawaan negara. "Sebuah gerakan mengarah radikalisme, fanatisme kelompok, dan agama dijadikan isu politik, upaya politik 'devide et impera' ala masa kini yang sudah kehilangan roh 'budi luhur - luhuring budi'. Kami rasa bangsa kita telah terjadi "dis-Pancasila-is," ungkap Ketua PA GMNI Kabupaten Gresik ini.

"Makanya mari bersama-sama, kita sebagai generasi penerus bisa saling bahu membahu mengembalikan roh Pancasila agar hidup makmur kembali untuk setiap prilaku dalam berbangsa dan bernegara," imbuh dia.

Fajar menyatakan, perlunya rekonstruksi apa yang dinamakan eka prasetya pancakarsal, yaitu Pancasila sebagai cita-cita hukum, yang juga telah menjadi hukum positif di tanah air ini.

"Pancasila bukan hanya sebagai simbolik dasar negera tapi harus dihujamkan dalam hati sanubari setiap orang yang berpijak, berdiam, berhidup dan berkarya di bumi pertiwi, sehingga nilai Pancasila mampu mendarah daging," jelas dia.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO