Di Depan 25 Ribu Warga Muslimat NU, Kiai Asep: Akhlak Bangsa Dirusak Sekelompok Orang

Di Depan 25 Ribu Warga Muslimat NU, Kiai Asep: Akhlak Bangsa Dirusak Sekelompok Orang Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA (berjas hitam nomor 3 dari kiri) da Syaikh Al-Barkawi (nomor 2 dari kiri) dalam acara Maulidur Rasul dan Doa untuk Bangsa PW Muslimat NU Jawa Timur di JX International Surabaya, Ahad (30/12/2018). Tampak juga Ketua Umum JKSN KH Muhammad Roziqi, KH Miratul Mukminin (Gus Amik) danH. Arum Sabil. Foto: bangsaonline.com

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, menegaskan bahwa kini ada sekelompok orang yang cenderung merusak akhlak bangsa Indonesia. “Akhlak bangsa dirusak sekelompok orang,” tegas Kiai Asep Saifuddin Chalim, pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto Jawa Timur pada acara Maulidur Rasul dan Doa untuk Bangsa yang digelar Pengurus Wilayah NU Jawa Timur di JX International Jalan A Yani, Ahad (30/12/2018).

Acara itu dihadiri 25 ribu warga NU dari berbagai penjuru Jawa Timur. Mereka bahkan banyak yang tak bisa masuk ke dalam gedung yang dibangun di atas tanah seluas 3.2 hektar itu. Akibatnya, mereka duduk lesehan di luar gedung dengan menghampar alas tikar yang mereka bawa sendiri.

(Para pengurus dan warga NU sangat bersemangat menyanyikan lagu Yahlal Waton karangan KH Abdul Wahab Hasbullah, salah satu kiai pendiri NU. Tampak Ibu Nyai Hajjah Masfufah Hasyim, Wakil Ketua PC NU Kota Surabaya mengepalkan tangan, salah satu khas gestur Yahlal Wathon saat dinyanyikan, dalam acara Malidur Rasul dan Doa untuk Bangsa PW NU di JX International Surabaya, Ahad (30/12/2018). foto; bangsaonline.com)

Dalam acara itu Ketua Umum Pengurus Pusat NU Indar Parawansa hadir. Juga hadir Nyai Hj Mahfudhoh Ali Ubaid, sesepuh NU yang juga putri pendiri NU KH A Wahab Hasbulloh. Hadir juga Syaikh Al-Barkawi asal Mesir yang sehari-harinya menjadi pengajar di Pesantren Amanatul Ummah.

(Warga NU berebut menjabat dan mencium tangan Indar Paarawansa. foto: bangsaonline.com)

Kiai Asep menengarai bahwa oknum-oknum itu melakukan perusakan akhlak bangsa lewat media sosial. “Mereka menfitnah Presiden dengan berita-berita hoax. Mereka tak punya akhlak. Seharusnya mereka mendoakan pemimpinnya, bukan malah memfitnah, menjelekkan pemimpinnya lewat berita-berita hoax di medsos,” tegas Kiai Asep yang memiliki 11.000 santri.

(Ibu Laily, Bendahara PC NU Kota Surabaya penuh semangat dan sibuk jadi panitia acara Maludir Rasul dan Doa untuk Bangsa PW NU Jawa Timur di JX International Surabaya. foto: bangsaonline.com) 

Dalam tradisi Nahdlatul Ulama (NU) memang ada tradisi kuat untuk mendoakan diri sendiri, keluarga, guru, dan pemimpin, di samping juga mendoakan seluruh umat Islam dan bangsa serta tanah airnya. Karena itu Kiai Asep sangat sedih ketika kini di Indonesia berkembang tren baru di luar NU yang secara sistematis merusak akhlak bangsa dengan cara mengembangkan fitnah lewat berita-berita hoax di media sosial.

Lihat juga video 'Sedekah dan Zakat Rp 8 M, Kiai Asep Tak Punya Uang, Jika Tak Gemar Bersedekah':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO