Pemkab Pamekasan Gelar Workshop History Budaya Madura Bagi Penggiat Seni dan Budaya

Pemkab Pamekasan Gelar Workshop History Budaya Madura Bagi Penggiat Seni dan Budaya

PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kabupaten Pamekasan melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan menggelar workshop history budaya Madura bagi penggiat seni dan budaya Madura yang dilaksanakan di Hotel Odaita, Jalan Raya Sumenep, Kabupaten Pamekasan, Selasa (11/12).

Workshop tersebut diikuti 16 kelompok seni dari kelompok seni hadrah, karawitan, albanjari, daul, sandur, pencak silat, dan lainya yang ada di Kabupaten Pamekasan dan dibuka secara langsung oleh Pj Sekdakab Pamekasan Mohammad Alwi.

Workshop selama dua hari ini akan dibimbing oleh pemateri yang cukup kompeten di bidangnya. Dengan lima materi yakni: 1. Kebijakan pengembangan pariwisata dan seni budaya, 2. Materi nilai-nilai history Madura, 3. Materi manajemen seni dan pertunjukan, 4. Koreografi etnik dan pengembangannya, dan 5. Materi scenograhy. Sedangkan keesokan harinya akan diadakan studi banding ke kelompok karawitan dan musik daul kemudian dilanjutkan studi banding ke destinasi wisata Talang Siring.

Dalam laporannya, Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Kabupaten Pamekasan Achmad Syaifuddin menjelaskan maksud dan tujuan dari workshop ini memberikan pemahaman dan pengetahuan yang lebih luas tentang potensi pengembang seni budaya terhadap penggiat seni.

"Bagaimana kita melestarikan seni budaya di Pamekasan dan seni budaya yang dimaksud bisa dikemas dengan baik menjadi daya tarik wisata," tuturnya.

Achmad yakin seni budaya Pamekasan bisa memberikan dampak terhadap peningkatan perekonomian masyarakat pamekasan. Selain itu, pihaknya juga akan mengembangkan destinasi pariwisata seperti Pantai Talang Siring dan Pantai Jumiang. "Kami sekarang mengembang sebuah strategi tombak kembar, yaitu destinasi kita benahi dan seni budaya kita perbanyak atau eventnya kita perbanyak," ungkapnya.

Sedangkan Pj Sekdakab Pamekasan Mohammad Alwi sangat mengapresiasi kegiatan workshop untuk meningkatkan seni budaya sehingga destinasi wisata lebih punya nilai jual. "Dengan adanya acara ini kita bisa belajar bersama bagaimana mengemas sebuah acara bisa lebih bernilai," tuturnya.

Mohammad Alwi menambahkan, Madura memiliki seni budaya yang sangat kuat, namun saat ini sudah mulai menghilang dari pola kehidupan masyarakat. Menurutnya, tradisi kekeluargaan dan kekerabatan sudah diganti oleh nilai-nilai budaya barat yang individulalistik dan sekularistik.

"Dengan kegiatan ini akan semakin memperkaya dan memperkuat hasanah kebudayaan Madura," pungkasnya. (err/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO