Kegiatan belajar siswa SDN Tamberu 2 Batumarmar, Pamekasan.
PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Pemkab Pamekasan mengambil langkah cepat menyikapi sengketa lahan yang menyebabkan SDN Tamberu 2, Kecamatan Batumarmar, disegel dan tidak dapat digunakan untuk kegiatan belajar-mengajar.
Untuk memastikan pendidikan ratusan siswa tetap berjalan layak, pemerintah daerah setempat resmi mengusulkan pembangunan gedung baru melalui program revitalisasi Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah untuk tahun anggaran 2026.
Bupati Pamekasan, Kholilurrahman, menyebut pemerintah tidak bisa tinggal diam melihat siswa harus belajar di tenda darurat, dan rumah warga akibat sengketa berkepanjangan dengan ahli waris.
"Kami tidak ingin anak-anak terus belajar dalam kondisi seperti ini. Pemerintah daerah sudah mengusulkan pembangunan gedung baru, dan semoga segera mendapat persetujuan," ucapnya, Rabu (3/12/2025).
Lokasi gedung baru direncanakan berada di kawasan strategis dekat Kantor Kecamatan Batumarmar. Pemilihan lokasi itu bertujuan memastikan proses pembelajaran berlangsung aman, nyaman, dan bebas dari persoalan sengketa di kemudian hari.
Bupati menjelaskan, usulan pembangunan telah disiapkan secara matang dan akan dibahas lebih lanjut dalam desk khusus bersama Kementerian Pendidikan.
"Insyaallah dalam waktu dekat akan dilakukan desk di Kemendiknas. Kami berharap masuk skala prioritas dan cepat terealisasi demi kenyamanan para siswa," tuturnya.
Dalam kunjungannya ke Batumarmar, ia turut didampingi jajaran pejabat terkait, salah satunya Sekdakab Pamekasan, Taufiqurrahman.
Mereka kompak menyatakan dukungan penuh terhadap percepatan penyelesaian sengketa dan pembangunan gedung baru SDN Tamberu 2.
Pemkab Pamekasan berkomitmen untuk memastikan hak pendidikan anak tetap terpenuhi, sekalipun menghadapi persoalan lahan yang kompleks.
Pemerintah berharap pembangunan gedung baru segera terealisasi agar para siswa dapat kembali belajar di lingkungan yang layak dan aman. (dim/mar)












