Di Depan 700 Kiai MWCNU-Ranting NU se-Surabaya, Kiai Asep: Wali Kota Surabaya Harus Kader NU

Di Depan 700 Kiai MWCNU-Ranting NU se-Surabaya, Kiai Asep: Wali Kota Surabaya Harus Kader NU Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA saat memberikan taushiyah pada acara Halal Bihalal yang diikuti 700 kiai dan pengurus PCNU, MWC NU, ranting NU dan MUI se-kota Surabaya di Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya. Foto: MMA/bangsaonline.com

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto Jawa Timur Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, kembali menggelar Halal Bihalal Ahad malam (15/7/2018). Jika pada sebelumnya Ahad pagi (15/7/2018) Kiai Asep menggelar Halal Bihalal bersama 400 Pimpinan Cabang (PC), Pimpinan Anak Cabang (PAC) dan Ranting Muslimat NU se-kota Surabaya, kali ini Halal Bihalal bersama bersama 700 Pengurus Cabang Nadlatul Ulama (PCNU), Majelis Wakil Cabang NU (MWCNU), Ranting NU se-kota Surabaya dan pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI), serta para takmir dan pengurus masjid se-kota Surabaya. Kiai Asep Saifuddin Chalim memang menjabat sebagai Musytasyar PCNU Kota Surabaya.

“Kita berterima kasih kepada Kiai Asep Saifuddin Chalim yang mengundang kita kembali untuk Halal Bihalal. Saat bulan Ramadan menjelang Idul Fitri Kiai Asep juga mengundang kita. Alhamdulillah kita pengurus NU diundang lagi untuk Halal Bihalal,” kata Wakil Rais Syuriah PCNU Kota Surabaya, KH Luthfi, saat memberi sambutan sembari menegaskan bahwa selama ini Kiai Asep inilah yang paling peduli pada NU Surabaya.

Kiai Asep memang rutin menggelar acara bersama PCNU, MWCNU dan Ranting NU se-kota Surabaya. Namun kali ini terasa istimewa karena acara bersama PCNU, MWCNU dan Ranting NU itu digelar usai perhelatan pemilihan gubernur (pilgub).

”Alhamdulillah Bu Khofifah Indar Parawansa dan Pak Emil Elestianto Dardak menang. Ini gubernur pertama dari NU dan gubernur pertama perempuan di Jawa Timur yang merupakan wilayah basis nahdliyin,” tegas Kiai Asep Saifuddin Chalim mengawali taushiyahnya yang disambut gemuruh syukur dan tepuk tangan para kiai NU yang hadir.

Secara lantang Kiai Asep mengingatkan kepada 700 pengurus NU, MUI dan Kormas se-Surabaya agar kita sadar bahwa selama ini dalam politik kita hanya jadi penonton saja.

”Selama ini warga NU selalu dimanfaatkan orang lain untuk mendukung dengan dikasih uang yang tak seberapa. Tapi setelah kita dukung dan jadi (walikota/DPRD/DPR RI) mereka malah tak pernah ingat warga NU,” tegas Ketua Umum Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (NU) Pusat itu.

Yang paling menyakitkan, kata Kiai Asep Saifuddin, setelah mereka mencapai jabatan malah mengolok-ngolok kita. “Kita ingat saat menjelang akhir kampanye pilgub. Bu Risma Walikota Surabaya mengolok-olok Bu Khofifah. Padahal Bu Risma itu dulu minta dukungan Muslimat NU. Bu Risma itu didukung Muslimat NU. Tapi setelah jadi (walikota-red) malah mengolok-olok pimpinan Muslimat NU. Bu Khofifah itu pimpinan tertinggi Muslimat NU, kok berani-beraninya,” kata Kiai Asep berapi-api yang disambut teriakan Allahu Akbar oleh para kiai.

Karena itu, tegas Kiai Asep, ke depan kita tak boleh lagi mendukung orang lain. ”Kita harus mendukung kader kita sendiri, kader NU. Untuk Wali Kota Surabaya nanti kita harus mendukung kader sendiri dari NU,” kata Kiai Asep yang disambut takbir Allahu Akbar dan teriakan setuju.

Sumber: Tim

Lihat juga video 'Sedekah dan Zakat Rp 8 M, Kiai Asep Tak Punya Uang, Jika Tak Gemar Bersedekah':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO