H-7 Lebaran, Dinkes Mojokerto Siagakan 243 Personel dan 27 Ambulans

H-7 Lebaran, Dinkes Mojokerto Siagakan 243 Personel dan 27 Ambulans Peragaan penangan korban kecelakaan. foto: SOFFAN SOFFA/ BANGSAONLINE

MOJOKERTO,BANGSAONLINE.com - Mengantisipasi kerawanan dan mengutamakan keselamatan arus mudik dan balik, Dinkes Kabupaten Mojokero menyiagakan 243 personel dan 27 unit mobil ambulan, Kamis (7/6).

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Didik Khusnul Yakin menyampaikan, sedikitnya ada empat kerawanan seperti yang disampaikan Kapolri dalam pelaksanaan PAM Lebaran kali ini. Empat kerawanan itu di antaranya kerawanan pendistribusian dan stabilisasi harga pangan, kerawanan keselamatan dan keamanan arus mudik-balik, kerawanan bencana alam, dan gangguan Kamtibmas.

Khusus mengenai kerawanan keselamatan dan keamanan arus mudik dan balik, lanjut Didik, mulai tanggal 7 Juni hingga tanggal 24 Juni (H-8 sampai H+8) pihaknya sudah memerintahkan kepada petugas yang telah diploting untuk menempatipos masing-masing.

“Ada tiga personel di setiap pos dan satu unit ambulans, jadi secara keseluruhan ada 243 personel dan 27 unit mobil ambulans yang disiapkan. Mengenai pos-pos yang menjadi perhatian sebanyak 8 pos mulai dari pos di exit tol, di wilayah Mertex, Kenanten, Jampirogo, Jembatan Timbang Trowulan, Mojosari, Pacet dan di pos Japan Pacet,” terang dia.

Selain lokasi terebut di wilayah Kabupaten Mojokerto ada juga jalur lain yang perlu diwaspadai yakni di jalur utara sungai yang menuju ke arah Kabupaten Lamongan dan Gersik.

Menyangkut pengamanan lebaran ini sendiri, Kementerian Kesehatan RI secara khusus berencana akan menerjunkan Tim Supervisi untuk melakukan pengawasan terhadap kegiatan pengamanan jalur mudik tersebut.

“Hal ini yang menjadikan tugas tersebut adalah sebagai tanggung jawab kita bersama,mari kita beri jaminan keselamatan dan keamanankepada para pemudik hingga arus balik nanti,” tambahnya.

Untuk proses melahirkan selama libur lebaran juga menjadi perhatian Kadis Kesehatan, dalam masa H-8 hingga H+8 tersebut tidak menutup kemungkinan ada warga yang melahirkan. Untuk itu pihaknya menegaskan kepada para petugas agar langsung melakukan penanganan dengan cepat dan tepat.

”Saya tidak mau ada peristiwa kematian ibu dan bayinya akibat penanganan proses kelahiran yang terlambat,” pungkas dia. (sof/ns)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO