BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa meminta Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) harus dapat menjadi pelopor Islam Rahmatan lil 'alamin, yaitu Islam yang penuh kasih dan damai.
"Di era globalisasi, PMII dengan ideologi Ahlus-Sunnah wal Jama'ah, (Aswaja) atau Sunni memiliki tugas besar dalam menjaga kedamaian baik intern maupun antar umat beragama," terang Khofifah saat menjadi pembicara dalam Pelatihan Kader Lanjut (PKL) PMII se-Jawa Timur yang berlangsung di Bangkalan, Minggu (24/12).
BACA JUGA:
- Pesan Khofifah saat Tutup Pesantren Ramadan Balita Muslimat NU se-Indonesia
- Lagi, Siswa Jatim Terbanyak Nasional Lolos SNBP, Khofifah: On The Right Track
- 24.423 Siswa Lolos Masuk PTN Jalur SNPB 2024, Pj Gubernur Jatim: Terbanyak Nasional 5 Tahun Beruntun
- JKSN Jatim Deklarasi Dukungan untuk Khofifah-Emil 2 Periode
Menurutnya, aswaja adalah konsep pendekatan terhadap ajaran agama Islam secara proporsional antara iman, Islam, dan ihsan yang di dalam pola pikir, pola sikap, dan pola perilakunya tercermin sikap-sikap selektif, akomodatif, dan integratif.
"Kita tidak hanya memiliki tugas menjaga kedamaian Indonesia, tetapi tugas besar kita adalah menjaga dan memayungi dunia dengan Islam rahmatan lil 'alamin. Yaitu Islam dengan cinta kasih bagi seluruh alam," tuturnya.
Di hadapan kader PMII se-Jawa Timur, Khofifah yang kini juga tercatat sebagai Majelis Pembina Nasional (Mabinas) Pengurus Besar PMII, menyampaikan bahwa Gus Dur sebagai Agamawan yang juga Negarawan dapat menjadi referensi dalam berbagai aspek kehidupan.
"Saya rasa Gus Dur telah memberikan referensi terbaik dalam beragama, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Pikiran-pikiran besar Gus Dur harus terus kita gali dan kita implementasikan bersama," tegas Khofifah.