Abraham Samad Yakinkan KPK Bisa Usut Korupsi TNI

Abraham Samad Yakinkan KPK Bisa Usut Korupsi TNI

JAKARTA (BangsaOnline) - Ketua Abraham Samad mengatakan, tindak pidana korupsi di tubuh memiliki teritori sendiri yaitu hukum militer. Abraham menambahkan, kewenangan penindakan dugaan tindak pidana korupsi bisa dilakukan apabila terdapat kerugian negara berdampak signifikan terhadap masyarakat sipil.

"Kalau saja, misal tindak pidana korupsi dilakukan yang merugikan sipil, maka diberikan kewenangan untuk menangani lewat koneksitas. Tapi kalau merugikan , akan dilakukan secara pengadilan militer. Dalam KUHAP (Kitab Undang-undang Acara Pidana) juga dijelaskan," jelas Abraham di Aula Gatot Subroto Mabes Cilangkap, Jakarta Timur pada acara deklarasi dan penandatanganan piagam "Pencanangan Pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi di Lingkungan ", Senin (11/8).

Selain Panglima , kegiatan ini dihadiri pula oleh Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Gatot Nurmantyo, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Dr Marsetio, Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Ida Bagus Putu Dunia, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Azwar Abubakar, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad, dan Ketua Ombudsman Danang Girindrawardana.

Abraham menjelaskan, bahwa memiliki Undang-Undang Militer dalam menghukum anggotanya yang terbukti melakukan korupsi. Ia mengaku tidak bisa masuk secara terbuka untuk mengusut bila ada indikasi korupsi di tubuh institusi pertahanan negara tersebut.

"Namun demikian, tidak bisa semena-mena mengelola anggaran negara. harus tetap transparan dan menghindari praktik-praktik penyelewengan kewenangan," tegasnya.

Menurut Abraham, siap membantu untuk melakukan pencegahan tindak pidana korupsi dengan melakukan pemeriksaan dan melakukan supervisi membangun manajemen dan sistem yang baik. Hal itu dilakukan untuk dapat menghentikan kebocoran-kebocoran dalam pengelolaan anggaran.

" punya undang-undang sendiri, namun bukan berarti kebal hukum. Oleh karena itu, kami bantu mensupervisi agar dapat berjalan semestinya. Sistem yang dibangun harus bisa menutup keran-keran kebocoran (anggaran)," tandasnya.

Sementara Panglima Jenderal Dr Moeldoko menyatakan, jika datang untuk melakukan pemeriksaan di lingkungan , maka dia tegaskan kehilangan kehormatannya. Oleh karena itu, Moeldoko meminta agar jajarannya menjaga kehormatan dan jati diri dengan tidak melakukan tindakan korupsi.

"Kalau datang dalam rangka memeriksa. Saya yakinkan organisasi jadi tidak terhormat," ujar Moeldoko seusai acara deklarasi dan penandatanganan piagam "Pencanangan Pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi di Lingkungan ", katanya.

Moeldoko mengatakan, pihaknya selalu menjalin komunikasi dengan untuk meminta arahan guna meningkatkan standar pengelolaan keuangan di tubuh . Dia juga menegaskan bahwa pengawasan yang dilakukan oleh inspektorat di jajarannya sudah berjalan baik.

"Buktinya jelas. Tidak ada berita-berita yang menggemparkan tentang korupsi ," ujar Moeldoko.
Moeldoko juga telah memerintahkan kepada para letnan kolonel ke atas yang mengelola keuangan untuk tidak memberi izin kepada anggota keluarganya untuk "bermain" di logistik. Hal itu sebagai bukti keseriusannya dalam mencegah tindakan korupsi di lingkungan .

"Tidak ada istrinya panglima, tidak ada anaknya panglima, tidak ada saudaranya panglima yang bermain-main di logistik. Kalau ada tangkap dia. Saya tidak ingin bawahan saya tersandera oleh bayang-bayang itu," tegas Moeldoko.

"Tapi kalau letnan kolonel, kolonel, yang bintang itu macam-macam, gue yang pecat," ucapnya.
Sebelumnya, mencanangkan pembangunan zona integritas menuju wilayah bebas korupsi di lingkungan . Hal tersebut dilakukan untuk memperkuat internal serta menjaga jati diri .

Sumber: merdeka, kompas, tempo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video '3 Prajurit TNI Gugur Akibat Baku Tembak di Papua':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO