
MEDAN, BANGSAONLINE.com – Kebijakan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian yang memutuskan empat pulau di Aceh masuk wilayah administratif Sumatera Utara (Sumut) menuai kontroversi. Empat pulau tersebut adalah Pulau Lipan, Pulau Panjang, Pulau Mangkir Ketek, dan Pulau Mangkir Gadang.
Aceh yang selama ini tenang langsung bergolak. Para tokoh di Aceh – termsuk para tokoh agama – menolak keras empat pulau itu diambil oleh Provinsi Sumut yang kini dipimpin oleh Gubernur Sumatra Utara Bobby Nasution, menantu Jokowi, mantan presiden RI.
Yang menarik, ternyata bukan hanya masyarakat Aceh yang menolak pemindahan status wilayah empat pulau itu. Masyarakat Sumatra Utara di media sosial ramai-ramai menolak empat pulau itu diambil Provinsi Sumut. Setidaknya itulah berbagai komentar yang berhamburan di akun Save Aceh di Facebook.
“Kepada bapak bobi Jgn berturkan rakyat aceh dengan warga sumut atas ambisi anda,” tulis Mahmud Harun.
“Saya warga Tapanuli Tengah tepatnya kec. Barus setuju ke empat pulau itu adalah milik Aceh yaitu Aceh Singkil,” tulis Adi Pasaribu.
“Belum setahun jd gubernur, dah kelihatan rakus nya, sama kayak mertuanya,” tulis Sugianto Sugi.
“Kami sebagai rakyat Sumut sangat-sangat menolak keputusan hal tersebut, antara kami rakyat Sumut dengan warga Aceh tidak ada permasalahan sama sekali dan kami menolak terjadinya bentrok antara kami para warga Sumut dan Aceh. Apabila akibat hal tersebut terjadi bentrokan maka kami tuntut pertanggung jawabannya,” tegas Bung Siregar.
“Aceh pemilik 4 Pulau itu, Kami rakyat Sumut , tidak ikut Campur. Karena Sumut Dan Aceh Serumpun….,” tulis Sayid Anuar Alayddrus.
“Kami warga Sumut gak ikot. Ya, itu urusan uwak yang di sana. Malah kami lebih suka liburan ke Aceh bebas calo tempat wisatanya,” tulis Rahmian Icha.
“Tak ada dalam sejarah pulau bisa pindah Alamat, kalau anak kost biasalah pindah Alamat,” tulis Aidina Afits.