MINAHASA, BANGSAONLINE.com - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi peran Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara melakukan intervensi kebijakan penanganan kemiskinan sehingga secara bertahap angka kemiskinan di wilayah tersebut dapat turun secara bertahap.
"Ada tiga program yang sudah berjalan berdampingan dengan Program Keluarga Harapan (PKH) dari pemerintah pusat. Yakni pemberian beasiswa untuk siswa berprestasi, bantuan jaminan kesehatan untuk penduduk miskin yang belum tercover BPJS dan Program Indonesia Sehat (PIP), serta pembangunan dan rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH)," papar Mensos usai menyaksikan proses pencairan bansos oleh ibu-ibu penerima PKH di Kantor Bupati Minahasa, Kamis.
BACA JUGA:
- Awasi Pembagian Bansos, Kadinsos Kota Kediri: Kalau Tidak Tepat Sasaran Harap Lapor
- Risma Dicecar Gelontoran Bansos Jelang Pilpres, Realisasinya Tembus Rp85,53 Triliun
- Pemkab Ngawi Salurkan Bantuan Permakanan dari Kemensos ke 2.200 Lansia dan Penyandang Disabilitas
- Penyandang Disabilitas di Bangkalan Dapat Bantuan dari Kemensos
Khofifah mengungkapkan perkembangan positif dari program pengentasan kemiskinan di Sulut tampak pada turunnya angka kemiskinan sebagaimana Data Biro Pusat Statistik yang menunjukkan angka kemiskinan turun sebesar 0,78 persen dari 8,98 persen pada 2015 menjadi 8,20 persen pada 2016.
"Hal ini menunjukkan bahwa sebuah program akan sukses apabila terjalin kerja sama antara pemda dan pemerintah pusat. Adanya inovasi, kreasi dan berbagai kearifan lokal setempat mendorong efek berantai dari sebuah program akan cepat tercapai," paparnya.
Sebagai informasi total bantuan sosial untuk Provinsi Sulawesi Utara pada 2017 adalah 311,6 miliar. Bantuan tersebut terbagi untuk 57.232 keluarga penerima manfaat PKH, 146.428 keluarga penerima Rastra, 950 jiwa penerima bantuan sosial lanjut usia, dan 30 jiwa penerima bantuan sosial disabilitas.
Sementara untuk Kabupaten Minahasa pada 2017 adalah Rp41,8 miliar. Bantuan tersebut disalurkan untuk 7.876 keluarga penerima PKH, 19.490 keuarga penerima bantuan Rastra, 30 jiwa penerima bantuan sosial disabilitas, dan 76 jiwa penerima bantuan sosial lanjut usia.