Tanya-Jawab Islam: Jodoh itu Takdir Apa Bukan?

Tanya-Jawab Islam: Jodoh itu Takdir Apa Bukan? DR KH Imam Ghazali Said MA

>>>>>> Rubrik ini menjawab pertanyaan soal Islam dalam kehidupan sehari-hari dengan pembimbing Dr. KH. Imam Ghazali Said. SMS ke 081357919060, atau email ke bangsa2000@yahoo.com. Jangan lupa sertakan nama dan alamat. <<<<

Pertanyaan:

Assalamualaikum wr wb. Yth Bapak KH. Dr. Imam Ghazali MA mau nanya Kyai, hadis yang mengatakan bahwa Talak/Cerai itu halal/boleh, tapi dibenci oleh Allah. Tapi kalau dihubungkan dengan Taqdir Allah, bahwa orang itu oleh Allah memang ditakdirkan tidak jodoh dengan si Fulan, masa Allah benci dengan keputusan Allah sendiri? Mohon penjelasan dari Kyai. Terima kasih. (Umar, Pamekasan, Madura)

Jawaban:

Memang sudah menjadi kepercayaan umum bahwa jodoh, rezeki dan ajal kematian sudah ditetapkan oleh Allah pada saat kita masih di dalam kandungan ibu. Kepercayaan umum ini hampir diyakini benar adanya tanpa ada kritik sedikit pun atas masalah di atas, terutama dalam masalah jodoh.

Padahal kalau kita mau menelitinya, tidak ada satu ayat pun atau satu hadis pun yang menunjukkan bahwa jodoh itu sudah ditentukan oleh Allah swt seperti rezeki dan ajal. Jodoh atau pernikahan adalah dalam kategori muamalah (interaksi sosial) di antara kita bersama. Jadi jodoh atau pernikahan adalah hasil usaha manusia dalam mengarungi kehidupan ini.

Allah berfirman di dalam surat al-Rum:

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu pasangan-pasangan (istri-istri) dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Allah menjadikan di antara kalian rasa cinta dan kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang befikir”. (Qs. al-Rum:21)

Allah berfirman juga:

“Dan kami jadikan kalian berpasang-pasangan”. (Qs. al-Naba’:8)

Pada dua ayat di atas tidak disebutkan secara spesifik dan jelas bahwa Allah menentukan pasangan atau jodoh kita, Allah hanya memberikan pasangan kepada kita sebagai manusia. Individunya atau orangnya tidak pernah dijelaskan oleh Allah swt.

dalam sebuah hadis laporan Abdullah bahwa Rasul bersabda:

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO