Tinggal di Gubuk Reot di Lahan Perhutani, Keluarga Tarsani Butuh Bantuan Pemkab Tuban

Tinggal di Gubuk Reot di Lahan Perhutani, Keluarga Tarsani Butuh Bantuan Pemkab Tuban Tinggal di rumah dari bambu dan daun jati Keluarga Tarsani membutuhkan bantuan dari pemerintah. foto: SUWANDI/ BANGSAONLINE

TUBAN, BANGSAONLINE.com - Program Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban dalam mengentas kemiskinan sepertinya belum tuntas. Terbukti masih banyak keluarga yang hidupnya jauh dari kata layak. Salah satunya keluarga Tarsani (62). Bersama istri dan dua anaknya, mereka tinggal di rumah reot terbuat dari bambu yang mengenaskan di Dusun Tegalpelem, Desa Kapu, Kecamatan Merakurak.

Tarsani mengakui jika hidupnya serba kekurangan. Ia sudah bertahun-tahun tinggal di lahan Perhutani KPH Tuban yang berukuran sekitar 7x4 meter tanpa bantuan dari pemerintah.

"Saya dan istri sama-sama tidak punya apa-apa. Akhirnya, nekat tinggal di lahan milik Perhutani sejak tahun 2012 lalu,'' ujarnya dalam dalam logat jawa.

Kondisi ini semakin memprihatinak saat musim panen jagung. Sebab, ia bersama anak dan istrinya harus harus rela tidur di atas jagung hasil panenannya yang tidak seberapa.

"Gak popo tinggal berdesakan," ungkapnya.

Ia menceritakan, bahwa pada 2012 dirinya sempat bekerja sebagai penambang batu kumbung di lahan milik Perhutani di Desa Kapu. Namun, setelah ada larangan penambangan batu kumbung sekitar tahun 2014 lalu, ia kelimpungan dan hanya bisa bekerja serabutan sebagai buruh tani.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO