
MADIUN, BANGSAONLINE.com – Sri, warga Kabupaten Madiun, memilih tetap bergabung menjadi peserta aktif Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), meski ia tak pernah mengalami gangguan kesehatan serius. Ia mengungkapkan bahwa menjadi peserta JKN merupakan langkah penting sebagai perlindungan diri, terutama di masa tua.
“Alhamdulillah sampai sekarang saya masih sehat. Tapi kalau sudah mulai terasa gejala mau sakit, saya minta di antar ke Puskesmas untuk periksa. Dan periksa pakai JKN, jadi tidak bayar sama sekali,” ujar Sri saat ditemui di rumahnya, Rabu (6/8/2025).
Ia menilai kesehatan seseorang tidak bisa diprediksi. Bisa jadi hari ini sehat, namun keesokan hari harus berhadapan dengan kondisi yang berbeda.
“Kalau sudah terdaftar sebagai peserta JKN, jangan lupa kewajibannya membayar iuran tiap bulan. Jadi statusnya tetap aktif dan bisa digunakan kapan saja,” tuturnya.
Sebagai ibu rumah tangga, Sri juga tak pernah sendiri saat berurusan dengan administrasi pembayaran iuran. Ia selalu didampingi anaknya, Amil, yang juga aktif memastikan ibunya tetap terdaftar dan tidak telat membayar.
Menurut Amil, ia telah mendaftarkan sistem autodebet untuk pembayaran iuran JKN agar tidak telat membayar. Langkah ini diambil sebagai bentuk komitmen menjaga keaktifan status kepesertaan JKN orang tuanya.
“Bayar pakai autodebit itu lebih praktis. Tidak perlu diingat-ingat setiap bulan. Saldo rekening otomatis terpotong sesuai jumlah iuran,” jelas Amil.
Ia menambahkan, proses pendaftaran autodebet pun mudah dilakukan secara mandiri melalui Aplikasi Mobile JKN. Cukup membuka aplikasi, memilih menu autodebet, memasukkan nomor rekening tabungan yang dimiliki, dan mengotorisasi pembayaran.
Amil juga menilai fitur ini sangat membantu peserta JKN agar tidak terputus kepesertaannya akibat kelalaian pembayaran iuran.
“Karena sekali status tidak aktif, bisa repot kalau butuh layanan kesehatan. Dengan autodebet, itu bisa dicegah,” tambahnya.
BPJS Kesehatan sendiri telah bekerja sama dengan berbagai bank dan merchant di seluruh Indonesia untuk mendukung sistem pembayaran autodebet ini. Hal tersebut memberikan keleluasaan bagi peserta JKN dalam memilih bank yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Lebih lanjut, Amil berharap BPJS Kesehatan terus berinovasi dalam meningkatkan kemudahan layanan, baik di bidang administrasi maupun pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan yang bekerja sama.
“Kalau peserta sudah rutin membayar iuran dan berkomitmen menjaga kepesertaan tetap aktif, tentu kami berharap BPJS Kesehatan juga menjaga kualitas pelayanannya,” ungkapnya.
Ia juga mengimbau kepada peserta JKN lainnya agar rutin memeriksa status kepesertaan dan menggunakan kanal resmi yang tersedia apabila membutuhkan informasi atau pengaduan.
Tak hanya itu, baik Sri maupun Amil sepakat bahwa menjadi peserta JKN bukan berarti melupakan pentingnya menjaga kesehatan secara mandiri. Menurut mereka, pola hidup sehat tetap harus dijaga sejak dini, agar tubuh tetap bugar dan tidak mudah sakit.
“Untuk yang masih muda dan sehat, jangan merasa belum butuh JKN. Lebih baik sedia payung sebelum hujan. Daftar JKN, aktifkan autodebit, dan jaga kesehatan. Jadi kalau nanti butuh layanan medis, tidak cemas soal biaya,” tutup Sri. (*)