Cetak Tenaga Kerja Terampil, Dinas Pendidikan Jatim Resmikan SMK Mini di PP Darul Ulum

Cetak Tenaga Kerja Terampil, Dinas Pendidikan Jatim Resmikan SMK Mini di PP Darul Ulum

BONDOWOSO, BANGSAONLINE.com - Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) mini merupakan progam Gubernur Jatim Soekarwo. Program yang telah diluncurkan sejak 2014 tahun lalu ini dalam rangka untuk mendidik tenaga kerja yang terampil. Untuk mewujudkan hal tersebut Diknas Provinsi Jatim meresmikan SMK mini di PP. Darul Ulum Pujer Bondowoso.

Selain itu, SMK ini juga akan mampu menjawab tantangan bagi masyarakat dalam menghadapi era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) di Jawa timur khususnya masyarakat Kabupaten Bondowoso.

Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Bondowoso, Suparto, berharap program SMK mini dapat mencetak tenaga kerja terampil dan peluang usaha baru. Selain itu, dari SMK mini, diharapkan Bondowoso mampu meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang saat ini berada di peringkat 31 dari 38 kabupaten/kota se-Jawa timur.

"SMK mini ini merupakan peluang besar bagi kita, khususnya di kabupaten Bondowoso untuk betul-betul serius kita kawal keberadaanya guna membentuk tenaga kerja terampil dan peluang usaha baru," ujar Suparto usai acara peresmian SMK mini (Kamis, 22/9).

Sementara itu, Dinas Pendidikan Jawa timur, melalui Kabid SMK YM Sanjaya Putra berharap kepada lembaga SMK terkait untuk senantiasa memanfaatkan sebaik mungkin, mengingat program ini hanya selama enam bulan.

"Manfaatkan program ini sebaik mungkin, mengingat waktu program ini sangatlah cepat, dan harus mampu melahirkan tenaga kerja dan peluang usaha baru yang brrkelanjutan," iimbaunya.

Menurutnya, program SMK mini ini disesuaikan dengan kebutuhan lokal daerah setempat. di SMK Darul Ulum difokuskan dengan pelatihan menjahit yang akan direalisasikan mulai tanggal 08 Oktober 2016 mendatang.

“Berdasarkan tinjauan di lapangan, ketua yayasan bapak Mahfid menyampaikan sekarang SMK Darul Ulum sudah memiliki 30 mesin jahit yang bisa dioperasikan dan akan diupayakan dimanfaatkan semaksimal mungkin. Sedangkan untuk pemasaran akan membuka outlet dan melibatkan wali santri,” jelasnya.

Selain itu, program SMK mini ini diprioritaskan pada masyarakat yang ada di lingkungan Pondok Pesantren (Ponpes) yang berada di daerah terpencil. (bws1/gik/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO