Kantor DPRD Gresik.
GRESIK, BANGSAONLINE.com - Mayoritas dari 7 fraksi yang ada di DPRD Gresik, yakni FPG, FKB, FPPP, FPDIP, FGerindra,
Namun, hal itu tidak berlaku bagi FPDIP. Dalam kocok ulang alat kelengkapan di DPRD Gresik kali ini, partai berlambang banteng moncong putih ini mengaku tidak ambisi merebut jabatan apapun di 6 alat kelengkapan, yakni empat komisi, A, B, C dan D serta dua alat kelengkapan lain, yakni BK (Badan Kehormatan) dan Banleg (Badan Legislasi).
"Memang PDIP tidak ambisi jabatan dalam kocok ulang alat kelengkapan kali ini. Karena PDIP tidak ambisi jabatan," kata ketua DPC PDIP Kabupaten Gresik, Ir Hj Siti Muafiyah, Jumat (8/1).
Menurut Muafiyah, untuk rolling alat kelengkapan kali ini, PDIP hanya ingin mendudukkan 6 anggotanya di fraksi di posisi alat kelengkapan sesuai dengan bidangnya masing-masing sehingga mereka bisa menjalankan tugas mereka dengan baik.
"Makanya, kalau aggota fraksi itu memiliki background hukum, maka diletakkan di komisi hukum (Komisi A), yang memiliki background ekonomi ditempatkan di komisi keuangan(Komisi B) dan seterusnya," imbuh Muafiyah.
Ditegaskan Muafiyah, langkah itu diambil, karena PDIP dalam 3 tahun ke depan ini memiliki tugas untuk membesarkan partai. "PDIP 3 tahun ke depan ini konsen membesarkan partai, bukan untuk berburu jabatan," terang mantan anggota DPRD Gresik periode 2009-2014 ini.
Cuma, tambah Muafiyah, kalau dalam kocok ulang alat kelengkapan DPRD kali ini, PDIP diberikan jatah pimpinan di alat kelengkapan, PDIP menyerahkan hal itu semua kepada partai koalisi di parlemen. "Dikasih jabatan monggo, tidak dikasih nggak apa apa," katanya.
Muafiyah menyatakan, untuk kocok ulang 6 alat kelengkapan kali ini, DPC PDIP Gresik sudah memutuskan untuk mengutus enam anggotanya untuk duduk di alat kelengkapan tersebut. "Tugas itu sudah kami mandatkan kepada ketua FPDIP (Mujid Riduan)," pungkasnya. (hud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Terkait
BANGSAONLINE VIDEO
