
BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Dalam suasana hangat dan penuh semangat pada hari pertama Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Senin (4/8/2025), Safi selaku rektor menyampaikan sambutan inspiratif yang membangkitkan semangat historis dan harapan masa depan kampus biru.
Di hadapan ribuan mahasiswa baru, ia memberikan apresiasi khusus kepada Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah, yang hadir memberikan kuliah umum perdana.
Safi menyinggung ikatan emosional AHY dengan UTM sebagai putra Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang memiliki kontribusi monumental terhadap berdirinya dan berkembangnya UTM.
“Mulai dari peresmian Jembatan Suramadu, pendirian kampus UTM, hingga berdirinya Gedung Rektorat (yang kini menjadi bangunan tertinggi di Madura) semua tak lepas dari jejak sejarah Pak SBY bersama UTM,” ucapnya.
Gedung pertemuan megah tempat berlangsungnya pembukaan PKKMB juga disebut sebagai kontribusi SBY, yang mampu menampung peserta terbanyak di Madura. Dalam nada kelakar, Rektor UTM menyampaikan harapan kepada AHY agar dapat melampaui capaian sang ayah.
“Pak AHY, jangan kalah dengan Pak SBY yang telah meninggalkan jejak pembangunan luar biasa di kampus ini,” tuturnya disambut tepuk tangan meriah dari mahasiswa baru.
UTM terus menunjukkan perkembangan pesat. Tahun ini, kampus biru menerima 4.860 mahasiswa baru dari lebih dari 18.000 pendaftar, yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia bahkan dari luar negeri.
“Ini membuktikan bahwa UTM telah menjadi magnet pendidikan tinggi, tak hanya di Madura dan Jawa Timur, tapi juga secara nasional dan internasional,” kata Safi.
Saat ini, UTM memiliki 7 fakultas dan 26 program studi, serta telah meraih akreditasi 'Unggul' sebagai kampus ke-123 di Indonesia yang menyandang predikat tersebut. Rektor menegaskan bahwa kualitas pendidikan di UTM setara dengan kampus-kampus ternama di tanah air.
Menutup sambutannya, Safi berpesan kepada mahasiswa baru agar tidak hanya aktif di kelas, tetapi juga aktif di luar kelas melalui organisasi dan kegiatan kampus.
“Kalau hanya aktif di kelas, itu sama saja seperti sekolah menengah. Mahasiswa sejati adalah mereka yang juga aktif di luar kelas, berorganisasi, berkarya, dan memberi dampak,” pungkasnnya.
Dengan semangat kolaborasi, warisan sejarah yang kuat, dan visi pembangunan berkelanjutan, UTM terus bergerak menuju kampus unggul berkelas dunia. (uzi/mar)