Golkar Gresik Dukung Wacana Pilkada 2030 Dipilih Dewan

Golkar Gresik Dukung Wacana Pilkada 2030 Dipilih Dewan Ketua DPD Golkar Gresik, Wongso Negoro, bersama pengurus ketika menerima Ketua KPU Gresik, Ahmad Taufik, saat sosialisasi pembenahan sipol. Foto: Ist

GRESIK, BANGSAONLINE.com - DPD Golkar Gresik merespons wacana pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah kembali dipilih oleh dewan.

"Tentu kami sebagai perpanjangan DPP dan DPD Jatim sangat mendukung kalau kepala daerah dalam gelaran Pilkada 2030 mendatang kembali dipilih oleh DPRD," kata Ketua DPD Golkar Gresik, Wongso Negoro, kepada BANGSAONLINE.com, Selasa (30/12/2025).

Menurut dia, wacana tersebut tengah bergulir di kalangan elite partai politik. Sejumlah partai merespons positif dan kemungkinan besar akan direalisasikan melalui revisi UU Pilkada di DPR RI.

"Saat ini sedikitnya di Jakarta (pusat) yang saya dapatkan informasi sudah ada 4 partai pemilik kursi di DPR periode 2024-2029 yang kasih lampu hijau Pilkada dipilih oleh DPRD. Yakni Golkar, Gerindra, PAN dan PKB," paparnya.

Ketua Komisi II DPRD Gresik itu menambahkan, keempat partai dimaksud menguasai lebih dari separuh kursi DPR RI periode 2024-2029. Rinciannya, Golkar 102 kursi, Gerindra 86 kursi, PKB 68 kursi, dan PAN 48 kursi.

"Empat partai ini di DPR suaranya sudah total 304 anggota atau sekitar 52,4 persen dari total 580 anggota. Karena itu, jika revisi UU Pilkada terjadi maka sudah pasti gol Pilkada dipilih DPRD," imbuhnya.

Ditegaskan olehnya, Golkar Gresik mendukung penuh langkah DPP terkait wacana itu. Ia menyatakan, pihaknya akan bekerja maksimal agar raihan kursi di DPRD Gresik meningkat pada Pemilu 2029.

"Saat ini, Golkar Gresik memiliki 6 kursi di DPRD. Target kami Pemilu 2029 naik menjadi 10 kursi dari total 50 anggota DPRD atau 20 persen," ucapnya.

Dengan modal 10 kursi, Golkar berencana mengusung calon bupati dan wakil bupati Gresik 2030.

"Tentunya untuk bisa memenangkan pemilihan calon bupati dan calon wakil bupati di DPRD minimal harus punya 26 kursi dari total 50 anggota, sehingga Golkar membutuhkan tambahan 16 kursi lagi dari parpol lain. Untuk itu, kami akan bangun koalisi dengan partai lain pemilik kursi di DPRD," pungkasnya. (hud/mar)