Kepala Lapas Kelas IIA Pamekasan, Syukron Hamdani, saat memimpin doa untuk korban terdampak bencana di Sumatra.
PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Ratusan warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pamekasan menunjukkan kepedulian mereka terhadap korban bencana banjir bandang dan longsor di Sumatra.
Dari balik jeruji besi, mereka menggelar doa bersama dan istighosah di Masjid At-Taubah Lapas Pamekasan, Sabtu (13/12/2025).
Dipimpin pembina kerohanian, suasana doa berlangsung khidmat dan penuh haru. Para warga binaan larut dalam lantunan istighfar dan munajat, memohon keselamatan, kekuatan, serta ketabahan bagi masyarakat Aceh dan wilayah Sumatra lainnya yang terdampak musibah.
Meski tidak dapat menyalurkan bantuan materi, mereka percaya doa tulus mampu menjadi penguat bagi para korban. Tangis tertahan dan wajah penuh keprihatinan mewarnai istighosah, mencerminkan empati yang melampaui batas tembok pemasyarakatan.
Kepala Lapas Kelas IIA Pamekasan, Syukron Hamdani, mengaku terharu melihat antusiasme warga binaan.
“Jeruji besi tidak memenjarakan hati dan nurani. Warga binaan kami membuktikan bahwa empati dan kepedulian tetap hidup. Doa ini adalah sumbangsih moral yang sangat tulus bagi para korban bencana,” ucapnya.
Salah satu warga binaan berinisial FD (45) yang tengah menjalani hukuman kasus narkotika juga menyampaikan rasa prihatinnya.
“Kami memang punya masa lalu yang salah. Tapi di sini, kami belajar memperbaiki diri. Untuk saudara-saudara kami di Sumatra, kami hanya bisa mengirim doa. Semoga Allah memberi kekuatan dan jalan untuk bangkit,” tuturnya lirih.
Istighosah ini menjadi pengingat bahwa di balik label narapidana, masih ada hati yang peduli dan doa yang tulus. Melalui pembinaan spiritual, Lapas Pamekasan berupaya menumbuhkan kembali nilai kemanusiaan agar warga binaan tak hanya menjalani hukuman, tetapi juga menemukan makna empati dan harapan. (bel/dim/mar)





