Bupati Jember Kaget Kondisi Jalan Rusak, Anggaran Perbaikan Capai Rp1,2 Triliun

Bupati Jember Kaget Kondisi Jalan Rusak, Anggaran Perbaikan Capai Rp1,2 Triliun Bupati Jember saat memberi keterangan ke awak media.

JEMBER, BANGSAONLINE.com - Bupati Jember, Muhammad Fawait, mengaku terkejut setelah menerima banyak aduan masyarakat terkait kondisi jalan yang memprihatinkan di sejumlah wilayah. Keluhan itu kerap didengar saat berkunjung ke desa-desa melalui agenda Bupati Ngantor di Desa dan Kelurahan (Bunga Desaku).

Pada pelaksanaan Bunga Desaku Season ke-7 di Kecamatan Kencong, Minggu (23/11/2025), aspirasi serupa kembali disampaikan warga. Dalam kunjungannya, kepala daerah yang akrab disapa Gus Fawait itu berdialog langsung dengan perangkat desa, ketua RT/RW, hingga kepala desa untuk memastikan suara masyarakat tersampaikan tanpa perantara.

“Setiap kali kami turun lewat program Bunga Desaku, hampir selalu ada warga yang menyampaikan keluhan, terutama soal kondisi infrastruktur,” tuturnya.

“Mulai persoalan pelayanan, sarana umum, sampai kebutuhan administratif, semuanya langsung kami dengar,” imbuhnya

Di hadapan warga Kencong, ia mengaku tercengang melihat kondisi sejumlah ruas jalan kabupaten yang jauh dari ekspektasi.

“Saya cukup kaget setelah melihat langsung bagaimana kondisi jalan di beberapa titik. Informasi dari warga menunjukkan bahwa banyak ruas jalan kabupaten yang kondisinya memang belum layak,” ucapnya.

Pendataan pihak kecamatan dan desa menunjukkan kebutuhan anggaran perbaikan seluruh jalan rusak mencapai Rp1,2 triliun. Nilai besar itu membuat perbaikan dilakukan bertahap.

“Jumlahnya sangat besar, sehingga perbaikan dilakukan secara bertahap,” kata Gus Fawait.

Meski anggaran tidak kecil, ia memastikan ratusan titik kerusakan sudah dijadwalkan masuk program pengerjaan mulai 2025 hingga 2026. Ditegaskan bahwa pembangunan jalan harus merata, tidak hanya terkonsentrasi di pusat kota.

“Pembangunan tidak boleh hanya dinikmati wilayah kota. Desa-desa yang menjadi jalur ekonomi dan penghasil pangan juga harus mendapatkan perhatian yang sama,” ujarnya.

Gus Fawait juga menjelaskan banyak jalan di Jember berstatus jalan desa, sehingga ia mendorong pemerintah desa memanfaatkan Dana Desa sebagai sumber pendanaan utama.

“Kalau statusnya jalan desa, kami minta pemerintah desa memprioritaskan Dana Desa. Tapi kalau memang anggarannya tidak cukup, bisa diajukan untuk diserahkan ke kabupaten agar bisa kami bantu,” paparnya.

Menurut dia, pemerataan pembangunan menjadi prinsip penting dalam kepemimpinannya.

“Tidak boleh hanya satu atau dua wilayah saja yang maju. Semua daerah harus mendapatkan kesempatan yang sama untuk berkembang,” pungkasnya. (nga/yud/mar)