Wakil Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Blitar, Suwito Saren Satoto, saat memberi keterangan ke awak media.
BLITAR, BANGSAONLINE.com - Komisi II DPRD Kabupaten Blitar menegaskan agar seluruh OPD tetap memprioritaskan pelayanan publik meski pemerintah daerah setempat menghadapi penurunan anggaran cukup signifikan dalam Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) R-APBD Tahun Anggaran 2026.
Pernyataan tersebut disampaikan usai rapat kerja maraton Komisi II bersama sejumlah OPD mitra, yakni DPMPTSP, Dinas Koperasi dan Disperindag, Bagian Perekonomian, Bagian Keuangan, serta Bagian Umum Setda Kabupaten Blitar. Rapat membahas arah rencana kerja dan penggunaan anggaran masing-masing OPD di tahun mendatang.
Wakil Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Blitar, Suwito Saren Satoto, mengungkapkan bahwa hampir seluruh OPD mengalami penurunan alokasi anggaran. Kondisi ini menuntut penyusunan program yang lebih selektif dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat.
“Di setiap dinas variatif, ada yang turun 15 persen bahkan sampai 20-30 persen. Karena itu, kami meminta agar anggaran lebih difokuskan pada kegiatan yang bersentuhan langsung dengan pelayanan masyarakat,” ujarnya, Selasa (18/11/2025).
Ia menjelaskan, beberapa jenis belanja seperti konsumsi kegiatan dan sejumlah program sosialisasi akan mengalami penyesuaian. Namun, program yang bersifat perlindungan dan kepentingan masyarakat diminta tidak dikurangi.
“Semua dinas mengalami penurunan, kecuali Dinas PUPR,” katanya.
Suwito memaparkan, penurunan anggaran terjadi seiring turunnya APBD Kabupaten Blitar sekitar 16 persen atau setara Rp326 miliar. Dampaknya, seluruh komisi dan OPD mitra harus menata ulang prioritas kerja.
“Setelah belanja wajib seperti gaji terpenuhi, tentu ada sisa anggaran. Sisa itulah yang kami rekomendasikan untuk dialokasikan pada belanja yang mendukung pelayanan publik,” ucapnya.
Ia juga mendorong OPD agar memaksimalkan serapan anggaran pada akhir tahun 2025 sehingga program pelayanan masyarakat tetap berjalan optimal.
“Kita dorong agar sisa anggaran di akhir tahun ini digunakan semaksimal mungkin, terutama untuk kegiatan yang langsung dirasakan masyarakat,” pungkasnya. (adv/ina/mar)













