
SUMENEP,BANGSAONLINE.com - Ketua LSM Super Sumenep, Achmad Zaini menanggapi maraknya dugaan pungutan liar (pungli) yang dilakukan oknum Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Sumenep.
Zaini menduga ada praktik pungli dalam bantuan dana hibah Pemerintah Kabupaten Sumenep yang diduga dilakukan oknum bagian Sarana dan Bidang Prasarana (Sarpas) DKPP Sumenep terhadap sejumlah kelompok Tani yang ada di Sumenep.
"Dinas DKPP itu lemah dalam melakukan pengawasan terhadap penerima bantuan hibah, setelah selesai Surat pertanggungjawaban (SPJ) kelompok disetor ke Dinas dan sudah dianggap selesai," kata Zaini, Rabu (17/9/2025).
Menurutnya, Dinas DKPP harus cermat melakukan pengawasan dan mengarahkan dana tersebut untuk kesejahteraan para petani desa.
Selain itu, kata dia, lemahnya pengawasan memicu penyalahgunaan bantuan. Contohnya, barang bantuan yang diterima justru dijual kepada kelompok lain atau perorangan.
Zaini mendesak agar Kepala DKPP Sumenep turun langsung ke sejumlah titik rawan pungli dan penyalahgunaan yang diduga dilakukan oknum bawahannya.
"Saya siap mendampingi Kepala DKPP, apabila diperlukan dalam pendampingan turun ke kelompok untuk mengungkap kebenaran dan permainan riilnya antara kelompok dan Dinas," tegasnya.
Ia juga mengingatkan agar polemik ini tak berlarut-larut dan merembet pada hal yang lebih besar.
“Bukan hanya sebatas bisnis kotor antara Dinas DKPP dengan kelompok tani, tapi akan mencederai kepercayaan publik terhadap pemerintah,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Sumenep, Chainur Rasyid saat dikonfirmasi mengaku akan mencari tahu terkait masalah ini.
“Ya pak, tererimakasih infonya dan saya akan coba tanyatakan ke staf berkenaan info miring tersebut. Dan jangan jangan itu informasi benar,” ujarnya. (aln/van)