Peserta JKN ini Apresiasi Layanan Kesehatan Cepat dan Digital di RS UMM

Peserta JKN ini Apresiasi Layanan Kesehatan Cepat dan Digital di RS UMM Pelayanan dari BPJS Kesehatan.

MALANG, BANGSAONLINE.com - Program JKN atau Jaminan Kesehatan Nasional terus menunjukkan manfaat nyata bagi masyarakat Indonesia. 

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Malang, Yudhi Wahyu Cahyono, menegaskan bahwa pelayanan kesehatan kepada peserta JKN diberikan berdasarkan indikasi medis dan keputusan dokter, bukan atas permintaan pasien. Proses rujukan pun dilakukan secara cepat dan efisien oleh tenaga medis, Jumat (11/7/2025).

“Dapat kami tegaskan bahwa tidak ada ketentuan durasi rawat inap, jadi peserta JKN akan mendapatkan penanganan medis berdasarkan indikasi medis dan keputusan dokter penanggung jawab yang menangani pasien. Terkait dengan rujukan juga masih terdapat informasi yang simpang siur, dapat kami luruskan bahwa BPJS Kesehatan memiliki sistem rujukan berjenjang,” urai Yudhi.

Ia menyatakan, peserta JKN bisa mendapatkan pelayanan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) seperti puskesmas, klinik pratama, maupun Dokter Praktik Perorangan (DPP). Jika dibutuhkan pelayanan lanjutan sesuai kondisi medis, peserta akan dirujuk ke Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL).

“Pasien peserta JKN tidak perlu meminta rujukan karena dokter FKTP akan memberikannya bila dibutuhkan. BPJS Kesehatan menjamin pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan medis, bukan keinginan pribadi,” kata Yudhi.

Sementara itu, Deni Susilowati (38), peserta JKN dari segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU), membagikan pengalamannya saat menjalani rawat inap di Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Malang (RS UMM). Ia mengaku sangat terbantu dengan layanan JKN, terlebih saat harus dirawat karena chikungunya.

“Saya merasakan sendiri bahwa Program JKN sangat membantu. Dari masuk IGD hingga enam hari rawat inap semuanya sudah terjamin. Alhamdulillah,” akunya.

Sebagai ibu rumah tangga, Deni menilai JKN berperan besar dalam menjamin akses layanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau. Ia mengapresiasi digitalisasi layanan melalui Aplikasi Mobile JKN yang memudahkan peserta dalam memantau ketersediaan tempat tidur, antrean online, dan berbagai fitur lainnya.

“Semoga kemudahan yang saya dapatkan juga bisa dirasakan oleh masyarakat lainnya. Penting untuk menjaga keaktifan kepesertaan karena sakit tidak bisa diprediksi. Aplikasi Mobile JKN sangat membantu dalam mencari informasi dan layanan secara praktis,” pungkasnya. (rom)