
"Ketika bulan Suro tiba maka digelar adat yang namanya Gobyak atau gropyokan ikan ini. Jumlah ikan keseluruhan ada sekitar 2 ton ditambah 7 kwintal tiga hari sebelum kegiatan. Peserta Gobyak ikan adalah warga desa Tanjung sendiri dengan membayar tiket masuk Rp10 ribu/orang.Tiket sudah terjual sekitar 2.500 bahkan lebih. Perlu diketahui bahwa uang tiket dan hasil parkir akan dibelikan bibit ikan dan biaya operasional panitia, agar tahun depan bisa lebih meriah lagi,"ucap Rudi kepada wartawan, Minggu (6/7/2025).
Tujuannya, lanjut Rudi ,adalah untuk melestarikan budaya dan kearifan lokal Desa Tanjung yang tidak dimiliki oleh Desa lain.
Kegiatan ini menurut Rudi juga untuk menjaga sumber air, karena setelah proses gobyak, air akan dikuras dan dibersihkan dari sampah serta akan dipasang gronjong.
"Setelah ditimbang, ikan yang berhasil ditangkap ada yang beratnya 15 kg jenis ikan tombro, untuk patin ada yang beratnya 7,5 kg. Sedangkan untuk jenis kutuk atau ikan gabus yang terberat mencapai 5,5 kg,"terang Rudi.
Rudi menambahkan, dengan kegiatan grobyak ikan ini diharapkan juga dapat membantu peningkatan gizi warga Desa Tanjung, dengan mengkonsumsi ikan yang berhasil ditangkap.(uji/van)