
KEDIRI,BANGSAONLINE.com - Ribuan warga Desa Tanjung, Kecamatan Pagu turun ke Sumber Gundi (kolam) untuk menangkap atau memanen ikan beramai-ramai yang yang warga desa menyebut sebagai gobyak atau gropyokan ikan di Sumber Gundi, Minggu (6/7/2025).
Tradisi menangkap ikan yang dilakukan hanya pada bulan Suro peninggalan Jawa tersebut sebagai cara warga Desa Tanjung memberikan waktu ikan berkembang biak agar ekosistem tetap lestari sebelum nantinya akan dipanen kembali pada tahun berikutnya.
Dalam menangkap ikan yang diadakan sekali dalam setahun ini, masyarakat membawa alat-alat tangkap traditional, seperti jaringe yang dimodifikasi, bubu dari bambu dan alat lainnya. Tua-muda, anak-anak, laki-laki dan perempuan, bersama-sama masuk dalam kolam Sumber Gundi untuk berburu ikan.
Wajah sumringah terlihat ketika mereka berhasil menangkap ikan, seperti ikan nila, mujair, patin, lele, kutuk , tombro dan gurami.
Rudi Widianto, Ketua Panitia Gobyak (Gropyokan) Ikan di Sumber Gundi menjelaskan, kegiatan ini sudah dilakukan secara turun-temurun, setiap bulan suro di penanggalan Jawa.
Istilahnya Gobyak ikan. Ikannya sendiri telah ditabur dari kecil, diberi makan dibiarkan tumbuh dan berkembang selama kurang lebih satu tahun.
"Ketika bulan Suro tiba maka digelar adat yang namanya Gobyak atau gropyokan ikan ini. Jumlah ikan keseluruhan ada sekitar 2 ton ditambah 7 kwintal tiga hari sebelum kegiatan. Peserta Gobyak ikan adalah warga desa Tanjung sendiri dengan membayar tiket masuk Rp10 ribu/orang.Tiket sudah terjual sekitar 2.500 bahkan lebih. Perlu diketahui bahwa uang tiket dan hasil parkir akan dibelikan bibit ikan dan biaya operasional panitia, agar tahun depan bisa lebih meriah lagi,"ucap Rudi kepada wartawan, Minggu (6/7/2025).
Tujuannya, lanjut Rudi ,adalah untuk melestarikan budaya dan kearifan lokal Desa Tanjung yang tidak dimiliki oleh Desa lain.
Kegiatan ini menurut Rudi juga untuk menjaga sumber air, karena setelah proses gobyak, air akan dikuras dan dibersihkan dari sampah serta akan dipasang gronjong.
"Setelah ditimbang, ikan yang berhasil ditangkap ada yang beratnya 15 kg jenis ikan tombro, untuk patin ada yang beratnya 7,5 kg. Sedangkan untuk jenis kutuk atau ikan gabus yang terberat mencapai 5,5 kg,"terang Rudi.
Rudi menambahkan, dengan kegiatan grobyak ikan ini diharapkan juga dapat membantu peningkatan gizi warga Desa Tanjung, dengan mengkonsumsi ikan yang berhasil ditangkap.(uji/van)