Bupati Arifin Dukung Penuh Program Balai Ternak di Trenggalek oleh Baznas Pusat

Bupati Arifin Dukung Penuh Program Balai Ternak di Trenggalek oleh Baznas Pusat Bupati Arifin (nomor 3 dari kiri)

TRENGGALEK,BANGSAONLINE.com - Bupati Trenggalek Moch. Nur Arifin mendukung secara penuh terhadap peluncuran Balai Ternak yang diselenggarakan oleh Baznas Pusat di Desa Pringapus Kecamatan Dongko, pada Rabu (30/4/2025)

"Balai ternak ini adalah ikhtiar membangun ekonomi umat khususnya kepada mereka para mustahik, mereka yang berhak mendapatkan penyaluran dana, baik dari zakat infak dan shodaqoh,” kata Bupati Arifin dikutip dari Prokopim Trenggalek.

"Kalau caranya ngomong yang gampang orang di desil 1, desil 2alias 10 persen atau 20 persen. Masyarakat yang berpenghasilan rendah yang mendapatkan Bansos. Minta untuk bisa bekerja ini didukung oleh Baznas Pusat, Baznas Provinsi, Baznas Kabupaten Trenggalek,” tambahnya.

Programnya adalah tidak apa-apa terima Bansos itu anaknya banyak tidak apa-apa, tapi yang banyak anak itu anak kambing, biar ekonomi keluarganya meningkat,” tambahnya.

Dengan demikian, kata dia, ekonomi bergerak sehingga yang memiliki modal usaha bisa membantu yang kecil. Salah satu contohnya adalah prototype ploting diambilkan dari dana Baznas.

Balai ternak yang ada di desa Pringapus ini benama Barokah Farm yang merupakan Balai Ternak Domba atau Kambing ke-46 dari 54 titik program Balai Ternak yang dikembangkan Baznas Pusat.

Tujuannya untuk memberdayakan masyarakat miskin untuk bisa berdaya dengan mengelola bantuan yang dikembangkan secara koloni.

Adapun jumlah peternak sebanyak 20 orang dengan jumlah total populasi 205 ekor domba. Total dana dalam program ini sebesar Rp. 531.910.000, angka tersebut diperoleh dari hasil kolaborasi Baznas Pusat sebesar Rp.427.947.500 dan Baznas Kabupaten Trenggalek sebesar Rp.100.000.000, serta dari Dinas Pertanian Kabupaten Trenggalek sebesar Rp.3.962.500.

Dalam Baznas Ternak ini unit usaha yang dikembangkan berupa persilangan domba cross texel, dorper Fi, cros sulfok dengan ternak lokal. Kemudian pengembangan pupuk kompos padat cair dengan adanya rumah kompos.

Selanjutnya pengembangan secara integrasi antara farming system, pengembangan ternak, penggemukan untuk kurban dan penggemukan untuk penjualan harian.(adv/man)