
GRESIK, BANGSAONLINE.com - Pemkab Gresik menyalurkan ribuan beasiswa dan bantuan sosial dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Gresik, Banzas Jawa Timur, dan Baznas RI.
Bantuan tersebut diserahkan secara langsung oleh Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, dan Wabup Asluchul Alif, di Kantor Pemkab Gresik, Selasa (5/8/2025).
Dalam sambutannya, kepala daerah yang akrab disapa Gus Yani itu menyampaikan apresiasi atas perhatian Baznas RI dan Jatim terhadap masyarakat di Kota Pudak.
Ia menekankan pentingnya perubahan pola pikir masyarakat dari penerima zakat (mustahik) menjadi pemberi zakat (muzakki).
“Perhatian ini harus kita balas dengan upaya bersama. Jangan ada lagi pola pikir mau menjadi mustahik terus-menerus. Kita harus tumbuh, berubah, dan kelak menjadi muzakki,” tegasnya.
Pemkab Gresik juga tengah menyiapkan skema distribusi Bantuan Langsung Tunai (BLT) berbasis uang digital. Sistem ini memungkinkan pemantauan penggunaan dana, termasuk potensi penyalahgunaan untuk konsumsi berisiko seperti judi online.
Gus Yani menegaskan akan mengevaluasi bantuan jika ditemukan penyalahgunaan. Bahkan bantuan tersebut bisa dihentikan pada periode berikutnya.
Baznas Gresik menyalurkan bantuan di tiga sektor utama, yaitu pendidikan, ekonomi, dan sosial.
Di bidang pendidikan, beasiswa diberikan kepada 720 siswa sekolah dasar, 320 siswa sekolah menengah pertama, dan 100 siswa sekolah menengah atas.
Total, ada 1.140 siswa menerima dukungan langsung dari zakat yang dikelola Baznas Gresik. Untuk jenjang perguruan tinggi, sebanyak 145 mahasiswa juga menerima beasiswa, terdiri dari 82 mahasiswa asal Gresik yang kuliah di dalam daerah dan 63 mahasiswa yang kuliah di luar daerah.
Di sektor ekonomi, Baznas Gresik menyalurkan bantuan berupa alat kerja dan rombong untuk pelaku usaha kecil. Bantuan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup mustahik melalui program ekonomi produktif, dengan total nilai mencapai Rp763 juta.
Sementara itu, bantuan dari Baznas Jatim mencakup perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) senilai Rp100 juta dan program peternakan sebesar Rp75 juta.
Adapun Baznas RI menyalurkan bantuan khusus ke wilayah selatan Gresik, berupa program Microfinance berbasis desa dan masjid, balai ternak, Baznas Auto, hingga Z-Mart. Total bantuan dari Baznas RI mencapai Rp1,86 miliar.
Ketua Baznas Gresik, M. Mujib, menyampaikan bahwa seluruh pengelolaan zakat, infaq, dan sedekah (ZIS) dilakukan secara transparan berbasis digital. Aplikasi yang dikembangkan Baznas Pusat memungkinkan kontrol langsung dari pusat hingga ke daerah.
“Ini bagian dari komitmen kami. Karena itu, selama empat tahun berturut-turut, Baznas Gresik mendapat penghargaan dari Baznas RI,” ujarnya.
Bantuan yang diberikan Baznas mendapat sambutan positif dari masyarakat. Salah satu penerima, Nurhayati Rosdiana, mahasiswi Institut Al-Azhar Menganti, menyampaikan rasa syukurnya atas bantuan UKT sebesar Rp1,5 juta per semester.
“Ini sangat membantu, tapi masih banyak teman saya yang belum dapat. Semoga penerimanya bisa ditambah,” akunya.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Pimpinan Baznas RI, Kolonel (Purn) Nur Chamdani; Wakil Ketua III Baznas Jatim, Muhammad Zakki; dan Sekdakab Gresik, Achmad Washil Miftahul Rachman. (hud/mar)