KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Persentase Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Kota Batu tahun ini masih belum memenuhi target yang diharapkan. Angka yang ditetapkan sebesar 65 persen, namun realisasi yang tercatat baru mencapai sekitar 59 persen.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batu, menyebut ada 2 faktor utama yang menjadi penyebab rendahnya angka tersebut adalah terkait dengan pemberian ASI eksklusif, dan kebiasaan merokok di dalam rumah.
Baca Juga: 4 Terdakwa Kasus Korupsi Puskesmas Bumiaji Disidang di Surabaya
Tenaga Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku Ahli Muda Dinkes Kota Batu, Ni'matul Khoiriyah, mengungkapkan bahwa meskipun 10 indikator PHBS di rumah tangga Kota Batu dalam kondisi baik, perubahan perilaku masyarakat pada 2 indikator tersebut terbilang sulit.
“Memberikan ASI eksklusif kepada bayi hingga usia 6 bulan dan tidak merokok di dalam rumah terbukti susah untuk dihilangkan dari perilaku masyarakat,” ucapnya.
Ia menegaskan, pemberian ASI eksklusif merupakan salah satu faktor penting untuk kesehatan bayi, dan tidak hanya memberikan nutrisi yang optimal untuk pertumbuhan, tetapi juga memperkuat sistem imun dan mengurangi risiko penyakit dalam jangka panjang.
Baca Juga: Dinkes Kota Batu Anggap Fogging Tak Cukup Efektif Cegah DBD, Masyarakat Diminta Lakukan Hal ini
"Namun, masih ada ditemukan sejumlah keluarga yang memilih untuk tidak memberikan ASI eksklusif, yang berimbas pada kesehatan bayi mereka," katanya.
Disebutkan pula olehnya, kebiasaan merokok di lingkungan rumah juga berkontribusi pada menurunnya angka PHBS. Dalam banyak kasus di lapangan, Ni'matul menyebutkan, ada satu keluarga yang merokok di dalam rumah, dan ini sudah termasuk tidak sehat.
Udara yang terkontaminasi rokok dapat berdampak buruk bukan hanya bagi perokok itu sendiri, tetapi juga bagi anggota keluarga lainnya, terutama bayi dan anak-anak yang memiliki sistem pernapasan yang lebih rentan.
Baca Juga: Cegah DBD, Dinkes Kota Batu Lakukan Fogging di Kelurahan Temas
Meskipun 2 sisi tersebut menunjukkan tantangan yang cukup signifikan, Ni'matul juga memberikan catatan positif bahwa perilaku hidup bersih dan sehat lainnya di Kota Batu cenderung baik.
"Misalnya, tingkat persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan profesional semakin meningkat, dan masyarakat semakin sadar akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan" paparnya.
Namun, upaya untuk mencapai target PHBS tetap harus ditingkatkan. Dinkes Kota Batu berencana untuk menggencarkan kampanye dan pendidikan kesehatan di masyarakat terkait pentingnya pemberian ASI eksklusif dan dampak negatif dari merokok di dalam rumah.
Baca Juga: Satu Balita Meninggal karena Dengue Shock Syndrome, Demam Berdarah Ancam Kota Batu
"Program-program ini diharapkan dapat membantu mengubah pola pikir dan perilaku masyarakat menuju gaya hidup yang lebih sehat" ungkapnya
Upaya untuk mengurangi angka merokok serta meningkatkan angka pemberian ASI eksklusif, lanjutnya, bukan hanya tanggung jawab Dinkes, tetapi juga memerlukan kesadaran dan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat Kota Batu. (adi/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News