Wali Kota Batu saat menerima penghargaan dari Kementerian Kesehatan.
KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Puncak peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) digelar di Balai Kota Among Tani, Rabu (17/12/2025). Dalam kesempatan tersebut, Kota Batu meraih penghargaan nasional dari Kementerian Kesehatan atas kinerja luar biasa dalam percepatan penurunan angka stunting.
Penghargaan ini mencerminkan dedikasi Pemkot Batu melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) dalam meningkatkan kesehatan anak-anak.
Sepanjang 2024, prevalensi stunting di Kota Batu berhasil ditekan menjadi 24,5 persen. Pencapaian ini berlanjut di tahun ini dengan penurunan drastis hingga 10,25 persen, yang mana menunjukkan tren positif dalam penanganan gizi buruk balita.
Kepala Dinkes Kota Batu, Aditya Prasaja, menjelaskan penurunan angka stunting dipengaruhi berbagai faktor kesehatan. Bayi dengan berat lahir rendah (BBLR) menyumbang sekitar 10 persen, sementara infeksi berulang berkontribusi hingga 30 persen.
“Sementara itu, paling besar sekitar 60 persen disumbang oleh anak yang lahir normal,” ucapnya.
Ia menilai, program kesehatan selama ini terlalu fokus pada anak yang sudah mengalami stunting. Menurut dia, perhatian terhadap anak-anak sehat juga penting agar tetap mendapat asupan gizi yang tepat.
“Orang tua memiliki peran penting dalam memberikan suplai gizi pada anak. Kerja sama antara orang tua dan pemerintah sangat penting dalam upaya menurunkan angka stunting di tahun depan,” tuturnya.
Selain stunting, Aditya menyoroti penularan Tuberkulosis (TBC) sebagai masalah serius yang perlu diatasi. Pihaknya berharap masyarakat lebih sadar dan proaktif menjaga kesehatan anak-anak.
Dinkes Kota Batu berkomitmen melanjutkan program intervensi menyeluruh untuk memastikan setiap anak tumbuh sehat dan optimal, sekaligus menekan angka stunting dan TBC di Kota Agropolitan. (asa/mar)





