Beredar Pensiunan Anggota Kodim Gresik Diduga Tewas Dibunuh di IBC, Ini Kata Kasatreskrim

 Beredar Pensiunan Anggota Kodim Gresik Diduga Tewas Dibunuh di IBC, Ini Kata Kasatreskrim Petugas Polres Gresik saat olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi tempat korban ditemukan tewas. foto: ist.

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Belakangan berkembang santer, kalau mantan anggota Kodim 0817 Gresik, Sersan Mayor (purnawirawan) Sumardi (54) yang tewas di gudang rumah makan Ikan Bakar Cianjur (IBC) Jl Veteran, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik, diduga korban pembunuhan.

Setelah pensiun, Sumardi yang akrab dipanggil Ambon bekerja sebagai scurity di IBC Gresik. Ia diketemukan tewas mengenaskan pada Rabu (26/9/2022), pagi.

Kondisi kepala korban merunduk. Tubuh tersandar di dinding gudang tempat ia bekerja dengan leher diikat selang air sebesar ibu jari.

Sejumlah pihak meminta penyidik melakukan pendalaman intensif sebelum memastikan korban dinyatakan tewas bunuh diri. Sebab ada sejumlah hal tidak lazim, seperti korban diduga bunuh diri menggunakan selang warna biru laut sebesar ibu jari.

Padahal selang sifatnya elastis, sehingga kemungkinan selang tidak akan mampu menahan beban fisik Sumardi yang ukuran tubuhnya cukup besar. Selain itu, jika korban diduga sengaja bunuh diri dengan tali selang sebesar ibu jari, sangat kecil kemungkinan bisa langsung tewas dengan posisi menggantung.

Sebab, selang tidak akan kuat menahan berat badan korban. Selang yang nampak melilit di leher mantan penerjun itu tidak terlihat melar akibat kena beban berat. Sedangkan lehernya nampak membekas melingkar diduga akibat gesekan benda keras.

Menurut sejumlah sumber, sebelum korban ditemukan tewas, ia mengaku kepada teman akrabnya, pernah mendapat ancaman hendak dibunuh dari saudara wanita kenalan korban melalui pesan WhatSapp (WA). Hanya saja, kabarnya sampai hari ini handphone milik korban belum ditemukan.

"Almarhum punya teman wanita. Wanita ini aslinya orang Kalimantan. Bermukim (tinggal) di Gresik. Sebelum meninggal almarhum pernah bercerita kepada teman akrabnya ia sedang diancam seseorang. Polisi harusnya mengembangkan penyelidikannya. Sebab ini sangat tidak wajar," ungkap Ali Kasan, salah satu teman almarhum saat sama-sama masih dinas di Kodim 0817 Gresik, yang mengaku sempat melihat langsung jenazah korban.

Ali juga menceritakan, sebelum korban diketemukan tewas mengenaskan. Saat akan ganti shift pukul 06.00 WIB pada Rabu (26/9/22), pagi, teman pengganti jaga Ambon (korban) datang.

Ia mengaku kepada Ali hanya melihat lampu masih nyala. Sepeda motor korban terparkir di joglo rumah makan IBC. Tetapi korban tidak terlihat. Padahal temanya ini hendak masuk kantor untuk absen. Kuncinya masih dibawa korban, sehingga tidak mungkin bisa masuk.

Teman korban, masih kata Ali, sambil nunggu korban, hendak ngepel lantai. Ia lantas hendak mengambil kain pel yang posisinya berdekatan dengan gudang. Nah, saat itu ia melihat kaki korban di dalam gudang. Lalu dihampirinya, ternyata korban kondisinya sudah tak bernyawa dengan leher terlilit selang berwarna biru. Tubuh korban tersandar di dinding gudang.

"Saya lihat atap gudang tinggi. Kalau menggantung setinggi itu saya rasa tidak mungkin," ungkap Ali.

Korban sendiri pria kelahiran Kabupaten Bojonegoro tahun 1968. Ia pernah menerima tanda jasa kesetiaan 8 tahun, kesetiaan 16 tahun, kesetiaan 32 tahun, tanda jasa Setya Lencana Nararia tanda tangan Presiden RI tidak pernah melakukan pelanggaran dan tanda jasa bantalah. Kemudian, Setya lencana Seroja tugas di Timor Timor 2 tahun, dan Kesatuan Lintas Udara (linud) 501 Madiun, penerjun.

Sementara itu, Kasatreskrim Iptu Wahyu Rizki Saputro menyatakan, bahwa korban meninggal bukan dugaan korban pembunuhan.

"Bukan bang. Hasil visum mati (meninggal) lemas akibat jeratan di leher," katanya saat dikonfirmasi BANGSAONLINE.com, Sabtu (1/10/2022).

"Hasil visum tak ada tanda-tanda mengarah kesitu (dugaan pembunuhan)," pungkasnya. (hud/ns)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO