Munas Perdana, Gus Ipul, Asrorun Ni'am, Azwar Anas, Kandidat Kuat Ketum Majelis Alumni IPNU

Munas Perdana, Gus Ipul, Asrorun Ni Foto: panitia Munas

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Majelis Alumni Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) akan menggelar Musyawarah Nasional (Munas) pertama di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, pada 2–3 Agustus 2025 mendatang. Agenda nasional ini menjadi momen bersejarah setelah 17 tahun Majelis Alumni IPNU berdiri sejak 2008 di Jakarta.

Sudarsono Rahman, Ketua PW IPNU Jawa Timur 1988-1992, menegaskan bahwa pemilihan Jawa Timur sebagai lokasi Munas memiliki makna strategis. Menurut dia, Munas MA IPNU di Jawa Timur ini menjadi simbol bahwa alumni IPNU dari Jawa Timur hadir untuk Indonesia.

“Jawa Timur adalah barometer kaderisasi, baik dalam tubuh IPNU maupun di kalangan alumninya. Apalagi, Bupati Bondowoso KH. Abdul Hamid Wahid merupakan alumni IPNU dan kini menjabat sebagai Ketua Majelis Alumni IPNU Jawa Timur,” Cak Dar – panggilan akrab Sudarsono Rahman kepada BANGSAONLINE, Selasa (29/7/2025) malam.

Cak Dar mengungkapkan bahwa Munas pertama ini tak hanya akan menjadi ajang konsolidasi nasional, tetapi juga akan memilih Ketua Umum Majelis Alumni IPNU periode 2025–2030.

“Sejumlah tokoh yang kiprah nya tidak diragukan lagi, juga memiliki pemikiran yg visioner dan progesif dari berbagai daerah telah muncul sebagai kandidat kuat,” kata Cak Dar.

Siapa saja? Cak Dar menyebut beberapa nama, antara lain: Drs. H. Syaifullah Yusuf (Gus Ipul,Mensos RI), Prof. Dr. H. Asrorun Ni’am Sholeh, MA (Staf Ahli Menpora dan Ketua Bidang Fatwa MUI), Dr. Abdullah Azwar Anas (Mantan Bupati Banyuwangi dan Mantan Menteri PAN - RB), Prof. Dr. H. Ali Ramdhani, STP, MT (Kepala BMBP-SDM Kemenag RI), dan H. Abdul Aziz (DKI Jakarta).

“Mereka adalah tokoh-tokoh alumni IPNU yang kiprahnya telah dikenal secara nasional. Mereka cerdas, progresif, dan visioner—karakter yang sangat dibutuhkan dalam kepemimpinan MA IPNU ke depan,” ujar Cak Dar.

Menurut Cak Dar, alumni IPNU saat ini telah tersebar di berbagai sektor strategis: ada yang menjadi politisi, pejabat negara, pengusaha, pendidik, hingga aktivis sosial. Peran mereka menjadi tulang punggung yang memperkuat eksistensi dan keberlanjutan nilai-nilai IPNU di masyarakat.

"MA IPNU akan menjadi supporting system bagi adik-adiknya yang masih aktif di organisasi, sekaligus menopang jejaring alumni di tingkat nasional. Ini penting untuk menjaga semangat kaderisasi lintas generasi,” ujar Cak Dar yang telah malang melintang di berbagai partai politik.

Sementara Ketua Panitia Daerah, HM. Hamzah, ST mengatakan, persiapan teknis dan akomodasi telah mencapai tahap final. Sebanyak 300 peserta dan peninjau dari seluruh Indonesia akan hadir dalam perhelatan akbar ini.

"Ada 150 peserta dan 150 peninjau yang terkonfirmasi hadir. Jumlah itu belum termasuk para muhibbin, terutama dari wilayah Jawa Timur. Sementara peserta dari luar Jawa akan transit di Surabaya sebelum diarahkan ke lokasi Munas di Bondowoso,” ujarnya.