
JEMBER,BANGSAONLINE.com - Bupati Jember bersama pihak PT Pertamina terus berkoordinasi untuk mengatasi antrean panjang di sejumlah pom bensin di Kabupaten Jember yang disebabkan oleh keterlambatan distribusi BBM ke-50 SPBU.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah menggelar audiensi bersama sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
Bupati menegaskan bahwa masalah distribusi BBM maupun penutupan jalan di wilayah Gumitir sering disalahartikan sebagai tanggung jawabnya semata.
Namun, ia menegaskan bahwa yang terpenting adalah masalah di lapangan dapat segera diselesaikan.
“Saya meminta Kasatpol PP dan Kepala Dinas Perhubungan untuk terus memberikan update kondisi di lapangan. Sementara itu, Pemkab telah mengeluarkan Surat Edaran Work From Anywhere (WFA) bagi pegawai pemerintah dan kebijakan pembelajaran daring bagi pelajar sebagai upaya mengurangi mobilitas,” jelas Bupati.
Kepala Dinas Perhubungan Jember, Gatot Triyono, menambahkan bahwa antrean di sejumlah pom bensin kini sudah mulai berkurang dibanding sebelumnya.
“Dulu antreannya mencapai 300 sampai 400 meter, sekarang pada pukul 10 pagi antrean tidak sampai 100 meter,” ujarnya.
Selain itu, kemacetan di wilayah Tegal Besar mulai terurai, dan perbaikan jalan di Gumitir sudah mencapai sekitar 6 persen.
Gatot juga mengingatkan agar Pemkab menerbitkan surat kewaspadaan bencana longsor sebagai antisipasi pembukaan jalan secara bertahap agar tidak menimbulkan korban.
Sementara itu, Kepala Satpol PP Jember, Bambang Rudyanto, melaporkan bahwa meskipun antrean mulai mereda, masih ada beberapa titik kemacetan yang belum terurai sempurna.
Oleh karena itu, Satpol PP di tingkat kecamatan dikerahkan untuk mengatur lalu lintas di titik-titik tersebut.
Penjabat Sekretaris Daerah (Pj. Sekda) Jember, Jupriono, mengimbau agar jajaran pemerintah benar-benar melakukan pemantauan langsung di lapangan.
Ia menegaskan bahwa masih ada beberapa SPBU yang berstatus 'Merah', sehingga kekhawatiran masyarakat terhadap kelangkaan BBM masih ada.
“Untuk itu, proses normalisasi distribusi harus mencakup seluruh 40 SPBU. Jika memungkinkan, langkah ini bisa dimulai hari ini agar dampaknya sudah dirasakan masyarakat mulai besok,” tegas Jupriono.(nga/yud/van)