Kiai Asep: Biaya Shalat Malam dan Istighatsah di Pendopo Uang Saya Pribadi

Kiai Asep: Biaya Shalat Malam dan Istighatsah di Pendopo Uang Saya Pribadi Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA. Foto: bangsaonline

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com – Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, menggelar shalat malam dan istighatsah bersama para kiai dan warga di Pendopo Peringgitan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto. Tapi Kiai Asep mengaku semua biaya dari uang pribadi dan sepeser pun tak ada biaya dari APBD Pemkab Mojokerto.

“Semua biayanya dari uang saya pribadi. Semua yang datang saya kasih uang transport. Juga saya kasih sarung. Tapi semuanya dari uang saya pribadi. Bahkan untuk konsumsi, makanan, saya beli sendiri dari uang pribadi,” tegas Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA kepada BANGSAONLINE, Ahad (27/7/2025) sore.

“Ini perlu saya tegaskan agar tak ada fitnah. Karena bupatinya, Mas Bara, anak saya,” tambah pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto itu.

Meski demikian Kiai Asep menyadari jika terjadi fitnah. “Karena biasanya bupati nanggap tayub saja pakai dana APBD. Saya tak mau itu. Shalat malam dan istighatsah ini saya biayai sendiri,” kata Kiai Asep.

Kiai Asep memang popular sebagai ulama mandiri. Tak mau minta bantuan kepada pemerintah. Bahkan ia mendidik putra-putrinya, termasuk Gus Bara sebagai bupati, tidak memanfaatkan jabatan untuk mengeruk keuntungan dari APBD.

Seperti diberitakan BANGSAONLINE, Kiai Asep mengundang para kiai dan tokoh serta warga Mojokerto untuk shalat malam, istighatsah, khataman al Quran dan doa bersama, di Pendopo Peringgitan Pemkab Majokerto pada Sabtu (26/7/2027) malam.

Menurut Kiai Asep, acara itu untuk mendoakan Bupati dan Wakil Bupati Mojokerto, Gus Bara dan Rizal Octavian. “Agar Mas Bara dan Mas Rizal Octavian sebagai bupati dan wakil bupati bisa memimpin dengan adil, bijaksana, damai dan terhindar dari malapetaka,” kata Kiai Asep yang juga Ketua Umum Pimpinan Pusat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PP Pergunu).

Selain mendoakan Gus Bara dan Rizal Octavian, kata Kiai Asep, juga mendoakan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Presiden Indonesia Prabowo Subianto.

Ketika memnyampaikan taushiyah di depan para kiai peserta shalat malam dan istighatsah, Kiai Asep sempat menegaskan bahwa semua biaya acara shalat malam dan istighatsah berasal dari uang pribadi, bukan dari APBD.

“Ada buku berjudul Kiai Miliarder Tapi Dermawan tentang saya. Masak miliarder minta dana dari APBD,” kata Kiai Asep yang disambut tawa para kiai.

Kiai Asep memang dikenal sebagai ulama kaya raya sekaligus loman. Setiap menggelar acara di Pondok Pesantren Amanatul Ummah maupun di tempat lain selalu memberikan uang transport, sarung dan bahkan kadang beras.

Putra pahlawan nasional, KH Abdul Chalim, itu memang gemar bersedekah.

“Bersedekah itu tidak akan membuat kita kekurangan, tapi malah menambah banyak rezeki,” kata Kiai Asep sembari menyitir beberapa Hadits.