
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Khofifah menghadiri Jatim Environment Exhibition & Forum (JEEF) 2022. Agenda tersebut merupakan puncak peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia Provinsi Jawa Timur 2022.
Saat itu, ia menegaskan bahwa Jawa Timur terus berupaya dalam pengendalian perubahan iklim melalui kebijakan sektor dan mobilisasi sumber daya, keuangan teknologi, serta investasi dengan prinsip kemitraan dan berorientasi hijau.
Salah satu wujud utama yang dilakukan gubernur yakni mengajak masyarakat melalui gerakan 'Sedekah Oksigen' yang dilakukan dengan gerakan tandur. Menurut dia, gerakan ini sangat bisa dimulai sejak dini dengan menanam dan memelihara pohon mulai usia sekolah.
"Di berbagai kesempatan, kami selalu menggaungkan gerakan sedekah oksigen lewat upaya nyata dan sederhana. Yakni dengan membagikan bibit tanaman untuk ditanam dan dipelihara di sekitar rumahnya masing-masing," ujarnya di JX International, Surabaya, Senin (12/9/2022).
Melalui Sedekah Oksigen, kata Khofifah, setiap masyarakat diharapkan bisa melakukan menanam dalam bentuk apapun, sehingga bisa menghasilkan oksigen untuk bumi yang lebih baik.
“Harapannya ini akan membuat masyarakat semakin peduli akan pentingnya kebutuhan oksigen bagi bumi dan lingkungan kita," tuturnya.
Gubernur menyebut, sebagai makhluk dan penduduk bumi, terdapat tugas penting untuk menyembuhkan serta menyelamatkan bumi melalui berbagai cara, bahkan mulai dari yang terkecil dan sederhana.
"Tugas kita hari ini harus memulihkankan bumi dan dunia. Kita harus bisa menjaga bumi, menjaga alam dan mendukung pelestarian lingkungan dari ekosistem kita. Kapanpun di manapun harus segera dimulai sekecil apapun," paparnya.
“Hari ini kita tidak boleh menunggu. Apa yang bisa kita lakukan untuk pemulihan bumi kita harus segera dilakukan," imbuhnya.
Terkait pencegahan kehilangan keanekaragaman hayati, Khofifah mengingatkan agar terus dilakukan perlindungan kehidupan alam liar dan habitatnya melalui konservasi kawasan serta perlindungan keanekaragaman hayati.
"Kebijakan dan langkah pencegahan kebakaran hutan dan lahan secara permanen diupayakan melalui monitoring hotspot dan patroli aparat bersama masyarakat," ungkapnya.
Melalui dukungan dan sinergi semua pihak, gubernur yakin upaya membangun ketahanan iklim yang dilakukan dengan restorasi, pengelolaan, rehabilitasi hutan dan lahan, serta pengendalian deforestasi akan mampu menjaga bumi untuk generasi ke depan.
Dalam kesempatan itu, Khofifah turut meluncurkan aplikasi Sistem Uji Laboratorium Berbasis Teknologi Informaso atau SI-LABI yang merupakan sistem uji laboratorium seperti limbah cair, emisi udara hingga limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) yang telah berbasis teknologi informasi.
Melalui aplikasi itu, Pemprov Jatim telah berupaya dan memberikan inovasi dalam meningkatkan efisiensi serta efektivitas pelayanan uji kualitas lingkungan. Peringatan Hari Lingkungan Hidup 2022 dijadikan momen penting bagi Jawa Timur untuk menyatukan semangat, tekad, dan juga komitmen dalam memulihkan serta menjaga lingkungan mewujudkan 'Satu Bumi Untuk Masa Depan'.
Hal tersebut senada dengan tema yang diangkat Indonesia dalam peringatan Hari Lingkungan Hidup Tahun 2022. Di mana hanya ada satu bumi untuk tempat hidup manusia yang harus terus dijaga kelestariannya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3 Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Rosa Vivien Ratnawati, mengatakan bahwa Hari Lingkungan Hidup Sedunia ditetapkan oleh Majelis Umum PBB dari peristiwa Konferensi Stockholm, Swedia pada tanggal 5-6 Juni 1972 bertajuk 'Only One Earth'.
Ia memaparkan, peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun ini merupakan peringatan 50 tahun Konferensi Stockholm, di mana pada 1972 telah meletakkan dasar pengaturan global terkait perlindungan lingkungan serta dalam hubungan pembangunan dengan alam dan manusia.
"Banyak kebijakan lingkungan hidup yang telah dihasilkan oleh pemerintah utamanya kebijakan yang lebih konkrit kepada masyarakat terkait undang undang perubahan iklim hingga limbah beracun,” urai Rosa.
Untuk itu, ia berharap Peringatan Hari Lingkungan Hidup ini akan semakin menumbuhkan kepedulian masyarakat, khususnya dalam perilaku adil bagi lingkungan. Sebab, dalam mewujudkan lingkungan yang sehat membutuhkan keterlibatan semua pihak secara konstruktif. (dev/mar)