Lantik Pergunu se-Yogyakarta, Kiai Asep: Penjual Kayu Lebih Mulia Ketimbang Tokoh yang Minta

Lantik Pergunu se-Yogyakarta, Kiai Asep: Penjual Kayu Lebih Mulia Ketimbang Tokoh yang Minta Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA foto bersama dengan para pengurus Pergunu yang baru dilantik dan para tokoh Yogyakarta. Foto: mma/ bangsaonline.com

Menurut dia, mungkin gara-gara itu sehingga banyak peserta yang tertarik. Bahkan, menurut , banyak diantara mereka yang minta didoakan.

juga bercerita bahwa guru-guru di pesantrennya mendapat gaji cukup. “Karena itu tak ada yang mempertanyakan soal sertifikasi,” katanya. “Sertifikasi hanya dijadikan nilai tambah,” lanjutnya.

Apa kuncinya? “Saya selalu salat malam,” katanya. Menurut dia, banyak rahasia tentang keberkahan salat malam. "Paling satu jam sebelum Subuh. Atau cukup setengah jam," katanya sembari berpesan agar jangan tidur setelah salat Subuh hingga terbit matahari.

Karena, kata , Allah membagi-bagikan rezeki antara waktu terbitnya fajar dan terbit matahari.

juga menganjurkan salat dluha. “Salat dluha empat rakaat,” katanya. “Karena Allah berjanji siapa pun yang salat dluha, Allah akan memberi kecukupan kebutuhan hidupnya,” tambahnya.

Salain itu mengaku tak mau menerima sumbangan dari siapa pun, terutama dari pemerintah. “Saya paling tak mau minta-minta,” katanya. Menurut dia, orang yang suka minta-minta akan dipandang rendah oleh orang lain, terutama orang yang memberinya.

Ia mengutip Hadits yang menyebutkan bahwa lebih mulia pencari kayu di hutan lalu dijual untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya ketimbang seorang tokoh yang minta-minta.

“Baik permintaanya itu dikabulkan atau tidak,” kata .

mengaku pernah ditawari bantuan oleh Presiden Jokowi untuk pembangunan asrama di pesantrennya. Saat itu, tutur , Presiden Jokowi bersama Pratikno, Menteri Sekretaris Negara. Tapi ia menolak.

“Kalau mau, saya mungkin dapat Rp 200 miliar. Tapi saya lebih suka minta barokahnya pak Jokowi,” katanya. Dengan begitu justru mendapat rezeki lebih banyak dari Allah SWT.

Dalam taushiahnya, juga berpesan agar para guru tidak hanya berdoa untuk diri dan keluarganya. Tapi juga mendoakan muridnya. Menurut dia, para murid itu harus dianggap sebagai anaknya. (mma)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Sedekah dan Zakat Rp 8 M, Kiai Asep Tak Punya Uang, Jika Tak Gemar Bersedekah':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO