Pulang Kampung ke Leuwimunding Majalengka, Kiai Asep Heran Banyak Anak Putus Sekolah

Pulang Kampung ke Leuwimunding Majalengka, Kiai Asep Heran Banyak Anak Putus Sekolah Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA (tengah) saat memberikan sambutan dalam acara silaturahim di Gedung Madrasah Aliyah Unggulan Amanatul Ummah 02 Leuwimunding Majalengka, Ahad (27/6/2021). foto: mma/ bangsaonline.com

Namun meski sudah berstatus mahasiswa Kiai Asep tak ada yang mau dimakan. “Apa yang mau dimakan besok belum tahu,” katanya. Ia mengaku berkali-kali jatuh karena kelaparan. Namun ia tak pernah menyerah. Ia punya cita-cita besar.

“Kalau anak-anak bapak dan ibu soal makan kan tak ada masalah, yang mau dimakan kan sudah ada,” kata Kiai Asep memberikan motivasi. “Bahkan sekolah gratis,” tambahnya.

Karena itu Kiai Asep minta agar kesempatan belajar gratis itu harus dimanfaatkan sebaik-baiknya.

Dalam acara itu teman-teman semasa kecil Kiai Asep hadir. Ada juga teman satu sekelas waktu SD yang kemudian jadi kepala desa.

Namun dari sekian teman-temannya itu Kiai Asep terbilang paling sukses, baik secara ekonomi, akademik maupun ketokohan. Kiai Asep selain kaya raya juga mencapai prestasi akademik tertinggi, menjadi guru besar, dan sukses mendirikan pondok pesantren Amanatul Ummah yang santrinya mencapai 12.000 orang.

Kiai Asep membawa mobil truk berisi beras dan sarung untuk dibagikan kepada warga kampungnya. Selain itu Kiai Asep juga membagi-bagikan uang.

Kiai Asep pulang kampung sejak Sabtu (26/6/2021). Ia baru kembali hari ini, Senin (28/6/2021) ke Surabaya dan Pacet Mojokerto.

Di kampung halamannya, Kiai Asep menghadiri tiga acara. Yaitu silaturahim dengan warga kampung yang digelar di Gedung Madrasah Aliyah Unggulan Amanatul Ummah Leuwimunding . Lalu pertemuan dengan dengan para pengurus Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) .

Pada siang harinya Kiai Asep menggelar pertemuan dengan pengurus Pergunu di kediamannya yang luas di Kampungampel Indramayu. Hadir Ketua PW Pergunu Dr Saefullah dan Bendahara Pergunu Pusat, Habiburrohman (Gus Habib). Dalam acara itu Gus Bara memberikan pemaparan, di samping Kiai Asep dan Saefulloh. Acara ini dihadiri para ketua Pengurus Cabang Pergunu kota dan kabupaten.

Dr Saefullah saat memberikan sambutan juga sempat menyinggung soal rendahnya rata-rata tingkat pendidikan masyarakat. “Jawa Barat masih memiliki masalah dalam pendidikan karena rata-rata lama sekolah (RLS) baru 8,3 tahun atau belum tamat SMP/MTs,” katanya.

Ia mengutip data BPS. Berdasar data BPS, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi pada Tahun 2020 Mencapai 72,09 dan penduduk usia 25 tahun ke atas secara rata-rata telah menempuh pendidikan selama 8,55 tahun (hampir setara dengan masa pendidikan untuk menamatkan jenjang kelas IX), lebih lama 0,18 tahun dibandingkan tahun sebelumnya. (mma)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Sedekah dan Zakat Rp 8 M, Kiai Asep Tak Punya Uang, Jika Tak Gemar Bersedekah':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO