Kejadian Unik Baksos Pengobatan Umum di Lamongan, Darah Tinggi, Ngeyel Cabut Gigi

Kejadian Unik Baksos Pengobatan Umum di Lamongan, Darah Tinggi, Ngeyel Cabut Gigi Salah satu warga saat giginya diperiksa. foto: Haris/BangsaOnline.com

LAMONGAN (BangsaOnline) - Warga usia lanjut yang menjadi pasien dalam bakti sosial (baksos) dan pengobatan umum hari kedua oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jatim dan Pundi Amal SCTV di Balai Desa Pelangwot Kecamatan Laren, Rabu (4/3), memberi warna tersendiri.

Seperti ketika Karmu (72) warga desa setempat yang hendak mencabutkan giginya yang hanya tinggal beberapa. Dari form pendaftarannya diketahui tekanan darah Karmu ternyata sangat tinggi, yaitu 200/100, sehingga akan beresiko jika dilakukan pencabutan gigi.

Kejadian ini berlangsung lucu karena Karmu ngeyel tetap meminta giginya agar dicabut. Setelah ditelusuri, ternyata Karmu yang sudah diberi pengertian oleh petugas tidak paham bahasa Indonesia. Namun, Karmu akhirnya paham setelah ada petugas yang mampu memberi pengertian menggunakan bahasa Jawa halus.

Lain lagi dengan Rokmah (55) yang juga ingin mencabutkan giginya karena sudah beberapa hari sakit. Dia mengeluh semua giginya terasa goyang. Namun setelah didiagnosis, gula darah Rokmah tinggi sehingga tidak bisa dilakukan pencabutan gigi. Sebab apabila dipaksakan, pendarahan akibat pencabutan itu bisa lama penyembuhannya.

Oleh dr Heni Puspitasari, petugas kesehatan dari Puskesmas Laren, Rokmah diberikan obat rawat jalan untuk gula darahnya. Jika gula darahnya sudah normal, baru diperbolehkan cabut gigi.

"Bu Rokmah tadi saya minta agar rutin melakukan check up di Puskesmas Laren. Jika sudah normal, nanti bisa dilakukan pencabutan gigi di Puskesmas Laren dan itupun gratis," kata dr Heni Puspitasari.

Dihari pertama bakti sosial dan pengobatan umum yang dilaksanakan di Desa Payaman/Solokuro, Selasa lalu (3/3), pasien yang hadir mencapai 700 orang. Pelaksanaan kegiatan yang biasanya selesai jam 4 sore, molor hingga hampir tiba waktu Maghrib karena didominasi pasien lanjut usia, sehingga penanganannya lebih lambat.

Dalam bakti sosial tersebut, sebanyak empat dokter umum, tiga dokter gigi, tiga apoteker dari Pundi Amal, dibantu dua dokter umum, apoteker dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lamongan, melayani warga dengan sabar. Bakti sosial, dititik beratkan pada pemeriksaan kesehatan, pengobatan dan edukasi kesehatan masyarakat.

Bupati Fadeli saat di Payaman kala itu menyebut kegiatan pelayanan jemput bola seperti di Payaman itu mendapat respons yang sangat baik dari masyarakat. Karena itu, dia sudah memerintahkan kepada satuan kerja terkait agar memperbanyak kegiatan pelayanan jemput bola.

Bakti sosial, selain dilaksanakan di Payaman, juga diadakan di Desa Pelangwot, Kecamatan Laren pada Rabu (4/3) dan Desa Weru, Kecamatan Paciran, Lamongan pada Kamis (5/3). Desa Pelangwot merupakan kawasan di bibir Sungai Bengawan Solo. Sedangkan Desa Weru, merupakan daerah pesisir yang diprioritaskan untuk pemeriksaan dan bantuan obat-obatan gratis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Peringati Hari Jadi ke-1.087, Pemkab Nganjuk Gelar Sejumlah Baksos':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO