Oleh: Dr. KH. A Musta'in Syafi'ie M.Ag*
50. Wa-idz qulnaa lilmalaa-ikati usjuduu li-aadama fasajaduu illaa ibliisa kaana mina aljinni fafasaqa ‘an amri rabbihi afatattakhidzuunahu wadzurriyyatahu awliyaa-a min duunii wahum lakum ‘aduwwun bi/sa lilzhzhaalimiina badalaan
BACA JUGA:
- Tafsir Al-Anbiya' 48-50: Momen Nabi Musa Berkata Lembut dan Keras kepada Fir'aun
- Tafsir Al-Anbiya 48-50: Fir'aun Ngaku Tuhan, Tapi Tak Mampu Melawan Ajalnya Sendiri
- Tafsir Al-Anbiya' 41-43: Arnoud Van Doorn, Petinggi Partai Anti-Islam yang Justru Mualaf
- Nabi-Nabi Sebelum Nabi Muhammad juga Dihina dan Disakiti
Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, “Sujudlah kamu kepada Adam!” Maka mereka pun sujud kecuali Iblis. Dia adalah dari (golongan) jin, maka dia mendurhakai perintah Tuhannya. Pantaskah kamu menjadikan dia dan keturunannya sebagai pemimpin selain Aku, padahal mereka adalah musuhmu? Sangat buruklah (Iblis itu) sebagai pengganti (Allah) bagi orang yang zalim.
TAFSIR AKTUAL
Ayat sebelumnya bertutur tentang dahsyatnya hari kiamat, di mana semua orang dihisab amal perbuatannya secara detail sekali. Lalu diberi balasan, ke surga atau ke neraka. Buku catatan amal itu nyata dan sangat menentukan. Seperti anak sekolah, hanya yang dinyatakan naik kelas saja yang bisa melanjutkan ke kelas di atasnya.
Ayat kaji ini menyambung dengan menuturkan kisah langit terkait kepatuhan malaikat ketika diperintah bersujud kepada Adam A.S., sementara Iblis menentang dan durhaka. Tuhan menuturkan bahwa Iblis adalah Jin fasiq, dan durhaka (kan min al-jinn fa fasaq 'an amr rabbih), maka janganlah mengikuti dia dan dzurriyah (keluarga)nya. Mereka musuh manusia yang sangat menyesatkan.
Bahasan tentang Iblis pada tafsir yang lalu sudah pernah, baik di surah al-A'raf maupun al-Hijr. Kini diulang agar manusia lebih waspada terhadap tipu dayanya. Iblis sangat jahat dan bersumpah hendak menjahati manusia dengan segala cara dan itu sudah izin lebih dahulu kepada Tuhan.