Pakai Dana Pribadi, Pemuda Bangkalan Ini Dirikan Museum Mata Uang Dunia Pertama di Madura

Pakai Dana Pribadi, Pemuda Bangkalan Ini Dirikan Museum Mata Uang Dunia Pertama di Madura Museum Perusnia milik Salman Alrosyid. (foto: ist)

BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Salman Alrosyid, pemuda asal Kabupaten ini kini mulai dikenal masyarakat sebagai kolektor uang mancanegara. Mengoleksi mata uang sudah digemarinya sekitar 13 tahun yang lalu saat usianya masih 7 tahun.

Tak hanya itu, Salman yang kini masih duduk di kelas 3 SMA ini juga telah mendirikan Museum Perusnia. Ini merupakan perkembangan uang dalam sejarah dunia yang didirikan Salman sendiri pada 2 Januari 2021.

Sebagai kolektor mata uang mancanegara termuda, pada tahun 2019 Salman mendapatkan penghargaan dari Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (LEPRID) sebagai kolektor uang terbanyak, yakni 2.300 mata uang yang terdiri dari 1.000 lembar dan 1.300 keping dari 154 negara yang ada di dunia.

Salman menjelaskan bahwa ketertarikannya terhadap mata uang mancanegara ini dialaminya sejak 6 Januari 2008. Hal itu terjadi ketika dirinya merasa tidak memiliki teman karena keadaan yang dimilikinya.

"Saya terlahir disleksia, jadi dahulu jarang ada yang mau berteman dengan saya. Karena banyak waktu sendiri, pada 6 Januari saya menemukan uang koin Nederlandsch-Indie 1923 pecahan 5 sen yang waktu itu bahannya nikel. Bentuknya lingkaran, di tengahnya ada lubangnya," kata Salman saat menjelaskan lengkap awal ketertarikannya terhadap mata uang.

"Sejak saat itu, saya menjadi tertarik dan penasaran dengan mata uang-mata uang yang ada di negara lainnya," tambahnya saat dijumpai di Museum Perusnia miliknya di Jl. K.H. Moh. Kholil Gg. IX No. 36 RW 1, Demangan Timur, , Senin (14/1/2021).

Lihat juga video 'Semakin Ketat, Penyekatan Jembatan Suramadu Dilakukan di Dua Sisi ':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO