Pemkab Nganjuk Siapkan Dana Rp 800 Juta, Ajak Ibu PKK Tanah Jahe Gajah

NGANJUK (BangsaOnline) - Pemkab Nganjuk berupaya menggenjot produksi jahe gajah, komoditas ekspor yang laku seharga Rp 14.000 perkilogram. Upaya itu dilakukan dengan menggandeng para ibu PKK dan wanita tani pada lima desa di Kabupaten Nganjuk, untuk ikut menanam jahe gajah di pekarangan rumahnya masing-masing.

Untuk itu, Bidang Holtikultura Dinas Pertanian Nganjuk mengalokasikan dana APBD 2015 sebesar Rp 800 juta untuk dihibahkan pada ibu PKK dan wanita tani di lima desa, yakni Desa Talang Kecamatan Rejoso, Desa Nglaban kecamatan Loceret, Desa Bulu Kecamatan Berbek, Desa Putren kecamatan Sukomoro, Kelurahan Jatirejo Kecamatan Kota Nganjuk.

Masing-masing desa penerima hibah mendapatkan bantuan 2500 polibek benih jahe gajah. Kabid Holtikultura Achmad Zakin menyatakan, untuk memenuhi permintaan jahe gajah di Nganjuk yang saat ini mencapai dua container perminggu, dan juga untuk memberdayakan ibu PKK dan wanita tani maka pemerintah daerah menganggarkan Rp 800 juta untuk lima desa.

Hal ini dilakukan selain sebagai pemberdayaan ibi-ibu yang banyak memiliki waktu luang juga untuk memenuhi komoditi ekspor kabupaten Nganjuk atas permintaan jahe gajah.

Untuk standar penanaman, Dinas Pertanian memberikan pelatihan penanaman dan perawatan jahe gajah.

"Ini kami lakukan supaya hasilnya dapat maksimal, “ cetus Zakin kepada BangsaOnline, Kamis (5/2).

Ditambahkan oleh Zakin, benih jahe yang diberikan murni hibah dari APBD kabupaten Nganjuk, sehingga apabila dalam perawatannya ada yang mati maka pihaknya akan menggantikan bibit yang baru. Dalam waktu sepuluh bulan, jahe gajah bisa dipanen dan langsung dibeli oleh perusahaan daerah sesuai harga pasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'DPRD-Pemkab Nganjuk Sahkan Perubahan KUA-PPAS Tahun 2023':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO