Sejumlah Kawasan di Sidoarjo Langganan Banjir, Ini Program Gus Muhdlor-Subandi

Sejumlah Kawasan di Sidoarjo Langganan Banjir, Ini Program Gus Muhdlor-Subandi PAPARAN PROGRAM: Cawabup Subandi menjelaskan program kerja kepada warga Sidoarjo. foto: ist.

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Banjir yang kerap melanda sejumlah kawasan di Kota Delta menjadi perhatian paslon Bupati-Wakil Bupati Sidoarjo 2020, Ahmad Muhdlor Ali ()-Subandi.

Paslon nomor urut 2 ini menyiapkan sejumlah program agar Sidoarjo bebas dari banjir. Salah satunya dengan rencana membangun embung (waduk).

Cawabup Subandi mengatakan, Sidoarjo sebenarnya sudah waktunya untuk memiliki embung. Sebab, embung tersebut sebagai tempat mengontrol debit air di kala memasuki musim penghujan.

“Selain untuk menampung debit air saat musim penghujan, embung ini ketika musim kemarau bisa untuk menjaga pengairan sawah warga agar tetap terjaga tidak sampai kekurangan air,” cetus Subandi, Jumat (23/10).

Mantan Ketua Komisi A DPRD Sidoarjo ini menambahkan, permasalahan banjir di Sidoarjo sebenarnya sudah terjadi sejak dulu. Menurutnya, debit air yang meningkat saat musim penghujan tersebut disebabkan beberapa hal.

Selain karena faktor curah hujan dan sungai yang perlu dinormalisasi secara rutin, banjir tersebut juga sebagian besar dampak dari buangan air dari Mojokerto.

Sehingga ketidakstabilan debit air yang diterima, serta kurangnya penampungan air dengan debit yang cukup besar, menyebabkan terjadinya banjir di beberapa titik kawasan di Sidoarjo.

“Pasti banjir kalau sudah masuk musim penghujan. Makanya, saya dan selaku calon bupati sudah menyiapkan beberapa rencana. Salah satunya pembuatan embung itu,” urai Subandi.

Kata Subandi, banyak keuntungan yang bisa didapat dengan memiliki embung. Selain penampungan air, embung tersebut secara jangka panjang juga bisa dijadikan sebagai salah satu destinasi wisata di Sidoarjo.

“Jadi intinya, selain normalisasi rutin, perlu dipikirkan juga untuk mulai menyiapkan embung atau waduk ini. Banyak sekali manfaat yang bisa didapat termasuk sebagai wisata yang bisa berdampak pada PAD (pendapatan asli daerah) kita,” pungkas mantan Kepala Desa (Kades) Pabean Sedati dua periode ini. (sta/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO