Ditunda 2021, Kemenag Kota Batu Minta 169 CJH Bersabar

Ditunda 2021, Kemenag Kota Batu Minta 169 CJH Bersabar H. Nawawi, Kepala Kemenag Batu.

KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Para calon jamaah haji (CJH) 2020 Kota Batu harus bersabar untuk berangkat ke tanah suci. Pasalnya, pihak Kerajaan Arab Saudi belum berencana membuka kunci dua pintu masjid Makkah-Madinah.

Karena itu, keberangkatan bakal ditunda hingga 2021. Jumlah CJH Kota Batu yang seharusnya berangkat tahun ini sebanyak 169 orang.

"Saya berharap para jamaah bersabar. Penundaan berangkat hingga sampai 2021 harus dilakukan sesuai surat keputusan buka gerbang dari negara pimpinan Salman bin Abdulaziz Al-Saud. Padahal, pada 26 Juni 2020, para calon haji asal Indonesia harus diberangkatkan ke negara dengan ibukota Riyadh itu," ujar H. Nawawi, Kepala Kemenag Batu, Jumat (5/6).

Nawawi menjabarkan bahwa penundaan ibadah haji tahun ini juga berlaku untuk daerah-daerah lain. Sebab, hal itu mengambil pijakan hukum dari Surat Edaran Kementerian Agama RI nomor 494 tahun 2020 tentang Pembatalan Keberangkatan Jamaah Haji 1441 H, atau pada 2020.

Itu artinya, Surat Edaran Menteri Agama RI, Fachrul Razi juga berlaku kepada setiap warga negara Indonesia yang hendak menunaikan ibadah haji 2020. Termasuk WNI yang mendapatkan undangan atau memperoleh visa khusus dari dua kota suci Makkah Al-Mukarramah dan Madinah Al-Munawarah.

Sebelumnya, pihak Kemenag pusat punya tiga opsi di saat krisis haji 2020. Yaitu: pertama, haji dilakukan secara normal sesuai kuota dengan prosedur kesehatan.

Kemudian, opsi kedua, pelaksanaan ibadah haji dengan dibatasi kuota di saat imbauan pemerintah physical distancing saat Pandemi Covid-19. Lalu, ketiga, menjatuhkan putusan menunaikan ibadah haji pada 2020 dibatalkan.

"Akhirnya, keberangkatan 169 calon jamaah haji di Kemenag Batu ditunda sampai pada 2021. Tentu, mengacu pada Surat Edaran Kemenag RI. Menimbang otoritas kerajaan Saudi belum juga memastikan akses pelaksanaan kegiatan haji," tegas Nawawi.

Menurutnya, peristiwa Covid-19 ini ada hikmahnya. "Di antaranya, para jamaah haji lebih belajar menanamkan sifat tenang dan bersabar. Sebab, di tanah kelahiran Nabi Muhammad SAW, tentu para jamaah tidak hanya diuji ketahanan fisik, namun juga kematangan psikologis dalam menapaktilasi ritme ibadah yang penuh nuansa bunga rampai sejarah," katanya.

"Juga pihak penyelenggara haji lebih matang. Agar pelaksanaan kegiatan program ibadah ke tanah yang punya sumber zam-zam itu lebih sempurna. Semoga mendapati julukan haji mabrur hingga kembali ke tanah air, Indonesia," harapnya. (asa/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO