Teliti Moderasi Beragama di Kota Batu, Kepala Kankemenag Raih Gelar Doktor

Teliti Moderasi Beragama di Kota Batu, Kepala Kankemenag Raih Gelar Doktor

KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Kepala Kantor Kemenag Kota Batu, H. Nawawi, berhasil meraih setelah berhasil mempertahankan disertasinya tentang moderasi beragama di Kota Batu di hadapan tim penguji. Ia menilai, Kota Batu merupakan kota inklusif dengan gerakan beragama yang moderat. Predikat kota inklusif ini tidak hanya di atas kertas, tetapi benar-benar menjadi realitas di masyarakat.

"Para tokoh agama bisa menyatu dalam memahami perannya di masyarakat, yaitu sebagai tokoh agama yang harus menyuarakan keberagaman yang moderat di dalam konsepsi Islam yang disebut Islam wasathiyah. Semua tokoh agama bisa saling bahu-membahu untuk bekerja sama dalam koridor kerukunan dan kedamaian umat," ujar Dr. H. Nawawi kepada BANGSAONLINE.com, Minggu (4/10).

Menurutnya, pemahaman, sikap, dan perilaku beragama yang moderat sangat dibutuhkan oleh pemerintah dan masyarakat sebagai bagian dari upaya untuk menggerakkan wisatawan di Kota Batu. Sebab, kerukunan dan perdamaian menjadi kata kunci bagi pemerintah dan masyarakat dalam menyongsong keberagamaan yang moderat di Kota Batu.

"Misalnya dalam kasus mahasiswa Papua di Malang, meskipun banyak mahasiswa Papua yang bertempat tinggal di Kota Batu, akan tetapi sama sekali tidak terprovokasi untuk melakukan tindakan menyimpang," jelasnya.

Dirinya telah menyampaikan presentasinya di hadapan penguji dalam sidang terbuka pada Program Pascasarjana UIN Sunan Ampel Surabaya pada 28 September 2020 melalui Meeting Zoom. Saat usai ujian terbuka, dirinya resmi dinobatkan menjadi doktor yang ke-621 UIN Sunan Ampel.

Adapun para penguji dalam ujian terbuka program doktor tersebut antara lain Prof. Dr. Aswadi Syuhadak, M.Ag., Direktur PPS UIN Sunan Ampel sebagai pimpinan sidang, dan Dr. Rofhani sebagai sekretaris.

Sementara, Prof. Dr. Nur Syam, M.Si. dan Prof. Masdar Hilmy Rektor UIN Sunan Ampel, Ph.D sebagai promotor. Selan itu, juga didampingi oleh Prof. Mas'ud Said, Ph.D, Direktur PPs Unisma Prof. Dr. Biyanto, dan Khoirun Ni'am, Ph.D sebagai penguji utama.

Yang menarik, dalam ujian yang dilakukan melalui saluran Meeting Zoom itu, ia didampingi oleh berbagai tokoh umat beragama dari Kota Batu. Para tokoh agama tersebut hadir secara offline di ruang ujian, di Kantor Kementerian Agama Kota Batu.

Dalam disertasi ini, Nawawi menggunakan pendekatan kualitatif dengan memanfaatkan perspektif fenomenologi, yaitu teori konstruksi sosial Peter L. Berger dan Thomas Luckman. Selain itu, peneliti juga melakukan wawancara mendalam dan pengamatan secara terlibat dalam penelitian pada masyarakat di Kota Batu.

Teknik penelitian ini dapat dilakukan dengan mudah oleh peneliti, sebab dirinya memiliki banyak jaringan yang kuat dan tokoh-tokoh agama di Kota Batu. Sebagai Kepala Kankemenag tentu memiliki kesempatan yang cukup banyak untuk bertemu dalam berbagai forum dengan para tokoh agama.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO