Komisi III DPRD Gresik Agendakan Hearing Bahas Proyek Landmark dari CSR

Komisi III DPRD Gresik Agendakan Hearing Bahas Proyek Landmark dari CSR Ketua Komisi III DPRD Gresik Asroin Widiyana ketika memberikan keterangan pers terkait proyek landmark dari CSR. foto: SYUHUD/ BANGSAONLINE

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Komisi III yang membidangi pembangunan lempar handuk alias tak tahu menahu terhadap keberadaan sejumlah proyek landmark (tetenger) yang dibangun menggunakan dana corporate social responsibility (CSR) sejumlah perusahaan.

Dewan angkat tangan, karena merasa tak pernah dilibatkan oleh Pemkab dalam pembangunan landmark yang belakangan mendapatkan gelombang kritik luar biasa dari masyarakat.

"Kami, Komisi III tidak mau mengomentari proyek landmark. Sebab, kami tak tahu. Kami tak pernah dilibatkan," ujar Ketua Komisi III , Asroin Widiyana kepada BANGSAONLINE.com, kemarin (24/2).

Asroin mengungkapkan, Komisinya juga tak tahu perusahaan mana saja yang membiayai landmark-landmark tersebut. "OPD-nya saja kami juga tak tahu. Kami juga tak tahu dana dari proyek landmark itu kategori dari CSR atau tidak," tegasnya Anggota Fraksi Golkar ini.

Sejauh ini, lanjut Asroin, dirinya baru mendapat informasi terkait proyek landmark itu dari menghubungi pihak-pihak terkait secara pribadi. "Hasil sementara, Komisi III mendapatkan informasi kalau proyek landmark yang menangani Asisten II Sekda Gresik. Makanya, kami masih cari info," terangnya.

Untuk memastikan penanggungjawab, jumlah dana, dan dari perusahaan mana saja proyek landmark tersebut, Komisi III telah mengagendakan hearing dengan Asisten II, sejumlah OPD, dan instansi terkait. "Kamis (28/2), hearing kami gelar," pungkasnya.

Sekadar diketahui, Pemkab Gresik belakangan ini rajin membangun landmark yang dananya bersumber dari CSR sejumlah perusahaan. Bentuknya, berupa gapura selamat datang masuk Kota Gresik dari arah Surabaya dan Lamongan.

Di antaranya, Keris Sumelang Gandring di perempatan Sentolang, Kebomas. Kemudian, Candi Lontar di perempatan Kebomas, Gajah Mungkur di perlimaan Sukorame, dan Gardu Suling (Garling) di perempatan Gedung Nasional Indonesia (GNI). (hud/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO